Tencent Janji Perluas Bisnis AI di Indonesia

Tencent Janji Perluas Bisnis AI di Indonesia

Bisnis.com, SHENZHEN – Perusahaan teknologi asal China, Tencent Holding Ltd., berkomitmen memperluas kemitraan dengan perusahaan asal Indonesia terutama dalam bidang industri berbasis kecerdasan buatan (AI).

Senior Executive Vice-President of Tencent and CEO of Cloud & Smart Industries Group Dowson Tong mengatakan bahwa, setelah bekerja sama dengan GoTo Group, Tencent ingin menggaet kemitraan dengan perusahaan lain di Indonesia.

Selain GoTo yang punya nama besar, dia menegaskan Tencent telah bermitra dengan daftar panjang pelanggan di sektor internet, beberapa di bidang pembayaran, di bidang gim dan ritel bahkan lembaga keuangan dan sebagainya. 

“Jadi, kami akan terus bekerja sama dengan mereka, memahami kebutuhan mereka,” katanya dalam Tencent Global Digital Ecosystem Summit (GDES) 2025 di Shenzhen China pada Senin (15/9/2025).

Dia menambahkan Tencent akan terus melanjutkan kemitraan itu dengan berusaha memahami kebutuhan industri. 

“Dan seperti yang saya katakan, kami tidak hanya ingin membawa layanan cloud publik ke pasar. Kami juga ingin bekerja sama dengan berbagai sektor yang mungkin membutuhkan solusi perangkat lunak di lingkungan cloud.”

Menurutnya, Tencent juga siap mengikuti regulasi yang mungkin memerlukan cara yang sangat berbeda dalam menangani data. “Kami ingin menjadi pemain yang fleksibel,” tegasnya.

Salah satu kesuksesan pengembangan pasar internasional adalah kerja sama Tencent dengan GoTo Group. Pada Juni 2025, Gojek Indonesia — bagian dari GoTo Group — secara mulus memigrasikan lebih dari 1.000 sistem mikroservice ke Tencent Cloud. 

Menggunakan lebih dari 50 produk Tencent Cloud, termasuk Cloud Virtual Machine (CVM), Cloud Block Storage (CBS), Web Application Firewall (WAF), Tencent Kubernetes Engine (TKE), dan Elasticsearch Service (ES), tim melakukan persiapan, pengujian, dan simulasi yang ekstensif. 

Tencent Cloud memperkuat infrastrukturnya dengan memperluas wilayah Jakarta menjadi tiga zona ketersediaan untuk keandalan dan skalabilitas yang lebih besar. 

Setelah melakukan simulasi end-to-end berulang kali dan analisis celah detail untuk memastikan keberhasilan sekali jalan, migrasi ini menggunakan teknologi migrasi panas, memungkinkan transisi server yang mulus antarpusat data. 

Teknologi ini mendukung lebih dari 10 jenis database dengan replikasi efisien, pemulihan bencana, dan kemampuan rollback, meningkatkan stabilitas sistem. 

Proses keseluruhan selesai dalam 4 jam dan 54 menit — satu jam lebih cepat dari jadwal.