Temuan Baru Ilmuwan, Depresi Bisa Jadi ‘Silent Killer’ Picu Jantung Kolaps

Temuan Baru Ilmuwan, Depresi Bisa Jadi ‘Silent Killer’ Picu Jantung Kolaps

Jakarta

Depresi selama ini kerap dianggap hanya berdampak pada kesehatan mental. Namun, sebuah studi terbaru mengungkap fakta yang lebih mengkhawatirkan. Depresi ternyata bisa menjadi silent killer yang secara perlahan mengancam kesehatan jantung.

Dikutip dari Times of India, sebuah studi yang diterbitkan dalam Circulation: Cardiovascular Imaging menunjukkan depresi kronis diam-diam dapat memicu serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.

Dalam analisis jangka panjang terhadap lebih dari 85.000 orang dewasa tersebut, mereka yang mengidap depresi dan kecemasan secara bersamaan memiliki risiko lebih tinggi.

Hubungan Otak dan Jantung dengan Stres

Yang membedakan penelitian ini adalah fokusnya pada biologi, bukan hanya perilaku. Dalam kelompok partisipan yang menjalani brain imaging, ilmuwan mengamati orang yang stres memiliki peningkatan aktivitas di amigdala.

Ini menunjukkan bahwa orang dengan depresi mungkin hidup bahwa orang dengan depresi mungkin hidup dengan respons stres yang tetap aktif secara terus-menerus.

Stres dan Beban Fisik

Mereka yang mengalami depresi akan mengubah cara kerja tubuh. Tekanan darah cenderung tetap tinggi, pemulihan detak jantung melambat, dan peradangan tingkat rendah menjadi lebih umum.

Selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun, perubahan ini dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung.

Bahkan, hubungan antara depresi dan penyakit jantung masih tetap ada meskipun peneliti telah mengesampingkan faktor lain seperti merokok, diabetes, hingga aktivitas fisik. Ini menunjukkan bahwa depresi tidak hanya terhubung dengan penyakit jantung melalui kebiasaan tidak sehat.

Para peneliti memperingatkan bahwa studi ini tidak membuktikan bahwa depresi secara langsung menyebabkan penyakit jantung. Namun demikian, sinyal biologis yang ditemukan membantu menjelaskan mengapa keduanya sering muncul bersamaan.

Kesehatan jantung dipengaruhi oleh lebih dari sekadar gaya hidup sehat, seperti pola makan, olahraga, dan genetika. Stres emosional meninggalkan bekas fisik yang nyata pada tubuh, dan menjaga kesehatan mental merupakan cara yang baik untuk menjaga jantung tetap sehat.

Halaman 2 dari 2

(dpy/kna)