Telusuri Antraks, Dinkes Gunungkidul Uji Sero Survei ke 143 Warga

7 July 2023, 21:00

Jakarta, CNN Indonesia — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan uji sero survei terhadap seratusan warga di Padukuhan Jati, Desa Candirejo, Kecamatan Semanu yang diduga terpapar antraks untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran penyakit tersebut di sana.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan kegiatan uji sero survei dilakukan dari rumah ke rumah dengan target 143 sasaran.
“Kami berharap 143 sasaran sero survei dapat terlaksana, sehingga kasus antraks dapat ditangani,” katanya di Gunungkidul, Jumat (7/7) seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan 143 sasaran tersebut itu merupakan warga yang terpapar antraks maupun warga Padukuhan Jati yang merasa perlu melakukan uji sero survei.
“Kami belum bisa memastikan kapan hasilnya akan keluar,” katanya.

Dewi mengatakan uji sampe survei dikirim ke Balai Besar Penelitian Veteriner (BBALITVET), Bogor, Jawa Barat.
“Di BBALITVET Bogor itu sampel yang diperiksa banyak, sehingga kami tidak bisa memastikan kapan hasil sero survei keluar,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dari yang diperiksa pada Kamis (6/7), ada 23 orang yang positif antraks. Satu orang di antaranya yang baru diperiksa itu diputuskan harus dirawat di RSUD Wonosari.
“Kita akan surveilans terus, jadi masih panjang, kita pantau. Artinya kita masih mencari orang di luar dusun itu ikut mengonsumsi daging. Ada yang terpapar tadinya tidak bergejala menjadi bergejala,” kata Dewi.
Dia mengatakan Dinkes juga melakukan pelacakan penjualan daging sapi yang mati akibat antraks keluar dari Padukuhan Jati atau tidak. Langkah ini sangat diperlukan supaya ada warga di luar Jati terpapar antraks segera dapat ditangani.
“Kita cari juga daging sudah keluar belum,” ujar Dewi.

Dinkes sudah usulkan KLB ke Pemkab Gunungkidul
Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengirim nota dinas usulan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas penyebaran penyakit antraks di wilayah tersebut kepada bupati.
Pada kesempatan yang sama, Dewi mengatakan pihak dinas sudah mengirimkan usulan nota dinas kepada Bupati Gunungkidul bahwa penyebaran antraks sudah bisa dikategorikan Kejadian Luar Biasa (KLB). Usulan KLB itu, kata dia, mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1501 tahun 2010.
“Kami sudah menyampaikan nota dinas kepada bupati. Tapi semua keputusan kami serahkan sepenuhnya kepada pimpinan,” kata Dewi.
Ia mengatakan saat ini Dinkes Gunungkidul belum mendapat informasi atau perintah untuk penetapan KLB Antraks di Gunungkidul.
“Kami menunggu keputusan pimpinan untuk penetapan KLB Antraks,” katanya.

Sebelumnya Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto di Gunungkidul mengatakan sampai saat ini Pemkab belum ada rencana menaikkan atau menetapkan status KLB antraks.
“Untuk saat ini, kasus antraks masih dapat ditangani, sehingga belum ada rencana penetapan status KLB. Selain itu Padukuhan Jati jauh dari permukiman padat penduduk dan jaraknya jauh dengan padukuhan yang lain,” kata Heri.
Ia mengatakan Padukuhan Jati lokasinya sangat jauh dan berbatasan dengan hutan.
Berdasarkan laporan dan informasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul tidak ada hewan ternak yang keluar masuk. Ketika nanti sudah bersih dari antraks baru diperbolehkan.
DPKH Gunungkidul juga sudah melakukan penyemprotan formalin dan pemeriksaan sampel tanah. Hingga pembersihan lingkungan, dan pendampingan masyarakat.
“Kejadian antraks baru di lokal area level dusun,” kata Heri.

(Antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi