Telan Investasi Rp4,8 Miliar, Taman Kehati Blitar Tetap Kalah Pamor

Telan Investasi Rp4,8 Miliar, Taman Kehati Blitar Tetap Kalah Pamor

Blitar (beritajatim.com) – Taman Kehati yang berada di Kelurahan Tanjungsari Kota Blitar nampaknya belum bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Bumi Bung Karno. Para wisatawan pun banyak yang belum tahu tentang keberadaan taman yang diklaim memiliki 8 ribu jenis tumbuhan langka dan endemik tersebut.

Kondisi itu tentu cukup disayangkan, karena tujuan pembangunan wisata Taman Kehati ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang kelestarian hayati atau tumbuhan. Namun nampaknya taman yang dibangun dengan anggaran Rp.4,8 miliar rupiah tersebut belum mampu menarik minat masyarakat.

“Kalau saya belum tertarik datang kesana ya (Taman Kehati), lebih milih ke Taman Kebonrojo,” kata Alivia, warga Sukorejo Kota Blitar, Minggu (5/01/2025).

Taman yang diresmikan oleh Wali Kota Blitar tahun 2023 lalu tersebut, tampaknya belum bisa menyaingi keberadaan Taman Kebonrojo. Jika disuruh untuk memilih, para wisatawan pun kebanyakan akan lebih memilih Taman Kebonrojo ketimbang Taman Kehati.

“Karena saya ada anak kecil jadi saya lebih senang ke Taman Kebonrojo, kalau di Taman Kehati anak-anak pasti bosan juga,” tegasnya.

Taman Kehati sendiri memiliki luas 10.900 meter persegi dengan keanekaragaman hayati di dalamnya. Total ada lebih dari 8 ribu spesies tanaman langka dan hampir punah yang ada di Taman Kehati tersebut.

Namun bagi warga taman ini masih kalah pamor dan kurang menarik. Sehingga tidak sedikit warga yang enggan berkunjung ke taman yang dibangun dengan dana Rp.4,8 miliar rupiah tersebut.

“Cuma di suguhkan tumbuhan-tumbuhan yang katanya langka konsepnya juga bisa saja. Tempatnya juga panas kalau siang tidak adem seperti Kebon Rojo,” ungkap Diah, warga yang sedang berkunjung ke Taman Kehati.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar Jajuk Indihartati membantah jika Taman Kehati sepi. Ia pun mengelak bahwa taman yang dikelolanya selama 1 tahun belakangan itu kurang diminati.

“Ditinjau dari apa kog dikatakan sepi, berdasarkan data apa,” sangkal Jajuk.

Namun saat ditanya soal data kunjungan ke Taman Kehati Blitar, Jajuk tidak memberikan penjelasan. Hingga berita ini ditulis Jajuk belum memberikan data tingkat kunjungan ke taman Kehati Kota Blitar. [owi/aje]