Target 1 Juta Barel Minyak Turun Jadi Berapa? Ini Kata Bos SKK Migas

13 March 2024, 20:50

Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyadari upaya untuk merealisasikan target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030 cukup berat. Terlebih, hal itu dilakukan di tengah menurunnya produksi terangkut (lifting) minyak dalam negeri dari tahun ke tahun.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan beberapa pakar untuk membahas mengenai nasib target 1 juta barel per hari minyak pada 2030. Dari hasil diskusi tersebut, target 1 juta barel kemungkinan akan bergeser dari yang sebelumnya di 2030, menjadi mundur ke tahun 2032 atau 2033.
“Kita sih lebih masih ingin cenderung bahwa angka 1 juta kita pakai sebagai milestone untuk menuju ke sana sedangkan tahunnya yang mungkin bergeser 2-3 tahun. Tetap 1 juta barel, karena memang kebutuhannya naik, cuma waktunya aja yang bergeser,” ungkap Dwi usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (13/3/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dwi mengatakan, pengkajian ulang terhadap target 1 juta barel minyak tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal. Mulai dari pandemi Covid-19 dan kondisi geopolitik yang sudah berdampak pada pencapaian produksi di dalam negeri.
“Jadi ketika 2019 kita punya long term plan (LTP). Di 2020 kita masih menghadapi pandemi sehingga kegiatan di lapangan kan terganggu semua itu reason kenapa capaiannya belum seperti yang kita harapkan. Sehingga kita perlu review, kemudian juga kondisi geopolitik sudah sangat mempengaruhi,” kata Dwi.
Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian menilai bahwa target produksi minyak mentah sebesar 1 juta barel per hari pada 2030 tidak realistis untuk dicapai. Pasalnya, lifting minyak mentah di dalam negeri dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
“Saya sampaikan target 2030 (lifting minyak) 1 juta barel saya usul diubah saja, jangan buat lagi target bahwa lifting akan mencapai 1 juta barel per hari tahun 2030,” ujar dia dalam RDP Komisi VII bersama SKK Migas, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Ramson mengatakan target tersebut seharusnya dibuat dengan perhitungan margin of error terkecil. Misalnya hingga tahun 2030 target lifting minyak bumi bisa diturunkan ke 800-850 ribu barel per hari.
“Harus realistis itu harusnya ada evaluasi kembali misal 2030 misal target jadi 800 ribu barel per hari atau 850 ribu bph, harus realistis, jangan dibawa angan-angan,” jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Alamak, Produksi dari Lapangan Minyak Termuda RI Sudah Drop!

(wia)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi