Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut akan menuntaskan pembangunan kawasan rawan banjir, pada tahun 2025.
Ia mengatakan, pemerintah kota [pemkot] hingga saat ini masih memiliki target mengatasi sumber banjir di 200 titik. Meliputi kawasan usaha dengan perubahan fungsi bangunan; dan di sudut perkampungan.
“Jadi itungan saya ada PR [pekerjaan rumah] 200 titik di tahun depan. Saya ketika menjadi wali kota pertama 300 titik. Itu bukan titik banjir tapi pusatnya. Kalau ngomong 300 ya di 1000 wilayah dan kalau 200 titik hari ini itu sumbernya,” ungkap Eri Cahyadi di Surabaya, pada Rabu (11/12/2024).
Eri memastikan bahwa rencana pembangunan di kawasan rawan banjir di perkampungan dan kota dengan konektivitas saluran air ini, digarap tahun depan. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah [RPJMD] di tahun 2025 ini.
“Semua perkampungan dilakukan pembangunan 2025. Pembangunan saluran yang saat ini sudah terbangun terbukti efektif. Dan di 2025 saluran ini akan dikoneksikan,” jelas dia.
Dan koneksivitas pembangunan saluran itu akan dilakukan pemkot, lanjutEri, dengan turut melibatkan bantuan biaya dari pemilik tempat usaha.
Sehingga de depan, ia meminta dinas terkait tidak asal mengeluarkan izin perubahan fungsi bangunan, tanpa disertai penyesuaian saluran.
“Saya minta dinas jangan izin dibebaskan enggak mikir lingkungan,” tegasnya. [ram/aje]
