Tanda Tanya Para Pakar Siber Perihal Lonjakan Suara PSI

4 March 2024, 21:34

TEMPO.CO, Jakarta – Para pengamat informatika belakangan kompak mempertanyakan anomali lonjakan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Perolehan yang terpantau dari Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) Pemilu 2024 sempat terkesan janggal, khususnya pada 1-2 Maret 2024.Pakar IT dan Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menilai peningkatan hasil suara PSI terlalu signifikan. Mirip seperti sejumlah pakar siber lainnya, dia juga menyarankan penghitungan manual. “Memang agak janggal kalau hasilnya bisa anomali,” katanya saat dihubungi pada Senin, 4 Maret 2024.Menurut Alfons, Komisi Permilihan Umum (KPU) dan segala lembaga pemantau Pemilu 2024 harus memantau suara yang dikumpulkan Sirekap. Para pengawas bisa mempertimbangkan tingkat kewajaran jumlah suara yang terkumpul, serta kesesuaiannya dengan formulir C1.“Apakah masih dalam ambang margin error? Kalau ada upaya manipulasi, harus ditindak dengan serius,” tutur dia.  Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB), Agung Harsoyo, sebelumnya juga heran melihat suara yang digalang PSI. Pola hasil suara, kata dia, sudah terlihat di masa awal perhitungan, sehingga kecil kemungkinan terjadi lonjakan yang tidak wajar atau anomali. Asal lonjakan suara itu dianggap belum jelas.“Tiba-tiba di hari sekian melonjak. (Suara) itu ke mana aja kemarin?” ucapnya pada 3 Maret lalu. Agung pun menyarankan investigasi terhadap hasil suara yang dinilainya tidak lazim itu.Dugaan Adanya Suara Tidak SahIklan

Pakar Telematika, Roy Suryo, juga menganggap aneh tambahan 98 ribu suara untuk PSI hanya dalam waktu 24 jam saja. “Apa yg dilaporkan di Pemilu 2024 sekarang, bahwa terjadi perpindahan suara partai tertentu memang sangat dimungkinkan adanya,” kata Mantan anggota Komisi VI DPR itu.Suara yang berpindah, kata Roy, bisa saja berasal dari suara tidak sah yang kemudian diberikan kepada PSI. Dia memberi contoh kasus yang terjadi di beberapa TPS di Jawa Tengah, seperti di daerah Cibeber, Banten, dan Bendoharjo.Data Sirekap, sebagai contoh, menunjukkan PSI mendapat 69 suara di TPS 004 Bulakan Cibeber, Banten, sedangkan suara tidak sah hanya 1. Namun, hasil dari foto C-Hasil yang juga ada di Sirekap malah bertolak belakang.” Dalam foto C-Hasil, suara PSI faktanya tertulis 1 suara, sedangkan suara tidak sah 69,” ucap Roy.Hal yang sama juga terjadi di TPS 009 Bendoharjo, Jawa Tengah. Menurut data Sirekap, Roy meneruskan, PSI mendapat 50 suara di TPS tersebut, sementara suara tidak sah sebanyak 2 suara. Setelah ditelusuri, hasilnya juga terbalik.Pilihan Editor: Dugaan Anomali Lonjakan Suara PSI, Dosen Informatika ITB: Harus Diinvestigasi

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi