Ta’limatul Hajj 2024 Telah Ditandatangani, Indonesia akan Berangkatkan Jemaah Haji Terbesar Sepanjang Sejarah

9 January 2024, 16:12

  JEDDAH, suaramerdeka.com – Pemerintah Republik Indonesia bersama Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan perhajian (Ta’limatul Hajj) untuk musim haji 1445 H/2024 M. Sebagaimana dilansir kemenag.go.id, penandatanganan kesepakatan ini dilakukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah, Arab Saudi. ”Kita menyepakati beberapa hal dengan pihak Arab Saudi. Salah satunya, jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan sebanyak 241.000 orang,” ungkap Menag Yaqut, di Jeddah, Senin (8/1/2024). Menag Yaqut mengungkapkan, jumlah jemaah haji tersebut terdiri dari 221.000kuota normal, dan 20.000 kuota tambahan yang telah disetujui Raja Arab Saudi.

Baca Juga: Menteri Yaqut Cholil Qoumas Pamer Kesuksesan Kementerian Agama dan Beri Dua Pesan Jelang Pemilu ”Jumlah kuota ini terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia,” tutur Yaqut.  Pada 2019, Indonesia mendapatkan kuota 231.000 jemaah. Jumlah ini berkurang menjadi hanya 100.051 jemaah pada 2022 disebabkan pandemi Covid-19. Adapun pada penyelenggaraan haji 2023, Indonesia mendapat kuota 229.000. Turut hadir dalam proses penandatanganan Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ashabul Kahfi, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad. Lalu, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah Yusron B. Ambary, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, serta para pejabat Kementerian Agama. Baca Juga: Bertemu di Jeddah, Menag Yaqut dan Menhaj Arab Saudi Taufiq Bahas Persiapan Haji 1445 H, Ini Hasilnya Menurut Menag, selain bertambahnya jumlah kuota ada beberapa peningkatan layanan perhajian yang disepakati dalam Ta’limatul Hajj. ”Alhamdulillah beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang lebih baik, telah disanggupi oleh Pemerintah Arab Saudi,” ungkap mantan Wakil Bupati Rembang tersebut.  ”Misalnya tentang penempatan jemaah di Mina. Kita bisa menentukan posisi tenda jemaah yang lebih dekat dengan jamarat, selama pelaksanaan kontrak dilakukan lebih cepat,” tutur pria yang biasa disapa Gus Menteri atau Gus Men itu. Masih terkait peningkatan layanan, Pemerintah Arab Saudi juga memberikan kebebasan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) saat puncak haji. Baca Juga: Gus Yaqut Ingin Ubah Gaya Lama Kemenag Menjadi Lebih Segar dan Muda, Juga Perbaiki Tata Kelola ”Tidak harus syarikah ini atau syarikah itu, Indonesia diberikan kebebasan memilih. Ini membuka peluang untuk memilihkan penyedia layanan yang terbaik bagi jemaah haji Indonesia,” kata Gus Men. ”Ini inovasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi,” sambungnya. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. ”Kami sangat berbahagia dan merasa tersanjung dapat menjadi pelayan jemaah haji dari seluruh dunia, terutama jemaah haji Indonesia,” ungkap Tawfiq. ”Kami juga selalu terbuka untuk berdiskusi demi perbaikan-perbaikan layanan bagi para dhuyufurrahman,” lanjutnya.  Selain penandatanganan Ta’limatul Hajj, Menag juga dijadwalkan akan menghadiri Muktamar Perhajian serta melaksanakan rapat koordinasi terkait persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.***