Tak Disangka, Putin Beri Pernyataan Ini soal LGBTQ

18 November 2023, 11:15

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin melontarkan pernyataan tak biasa saat berbicara tentang masalah LGBTQ (lesbian, gay, bisexual, transgender, queer) setelah sikap kerasnya terhadap isu tersebut baru-baru ini.
Menurut Putin, anggota komunitas LGBTQ dan budayanya adalah bagian dari masyarakat modern dan tidak boleh dilarang untuk diwakili di acara atau kontes budaya. Pada saat yang sama, imbuhnya, tema-tema seperti itu tidak boleh menjadi kriteria wajib untuk memenangkan kontes tersebut, seperti yang terjadi di negara-negara Barat.
Pernyataan tersebut disampaikan Putin pada saat ia berbicara di Forum Kebudayaan Internasional ke-9 di St. Petersburg, Jumat (17/11/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Putin ditanya oleh Emir Kusturica, sutradara dan penulis skenario film ikonik Serbia, tentang pendapatnya tentang topik LGBTQ yang menjadi persyaratan wajib untuk memenangkan kontes film tertentu di Barat.
“Ya, memang benar, kami melihat bahwa di berbagai kompetisi di negara-negara Barat, untuk memenangkan sesuatu, Anda perlu menceritakan, menulis, atau menunjukkan kehidupan seksual minoritas, transgender, dan transformator – banyak nama berbeda untuk mereka,” kata Putin, dilansir Russia Today.
Putin pun menekankan bahwa “kesetaraan” harus menjadi prinsip universal, termasuk dalam kontes budaya.
Pada Juli lalu, Putin menekan Undang-undang (UU) anti perubahan kelamin. Hal ini menargetkan kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di negara itu.
Dalam laporan Hindustan Times, larangan itu dikatakan berasal dari kampanye Kremlin untuk melindungi apa yang dilihatnya sebagai nilai-nilai tradisional negara itu. Anggota parlemen mengatakan undang-undang itu untuk melindungi Rusia dari “ideologi anti-keluarga Barat”, dengan beberapa menggambarkan transisi gender sebagai “setanisme murni”.
“UU juga membatalkan pernikahan bagi seseorang yang telah merubah jenis kelamin dan melarang orang transgender menjadi orang tua asuh atau angkat,” tulis aturan baru itu.
Tindakan keras Rusia terhadap orang-orang LGBT dimulai satu dekade lalu ketika Putin pertama kali memproklamasikan fokus pada “nilai-nilai keluarga tradisional. Hal ini mendapatkan dukungan dari Gereja Ortodoks Rusia.
Pada 2013, Kremlin mengadopsi undang-undang yang melarang dukungan publik apa pun atas “hubungan seksual nontradisional” di antara anak di bawah umur. Pada tahun 2020, Putin mendorong reformasi konstitusi yang melarang pernikahan sesama jenis.
Tahun lalu, Moskow juga menandatangani UU yang melarang hubungan seksual nontradisional di antara kelompok dewasa. Ini semata-mata untuk mempromosikan apa yang disebutkan sebagai “nilai-nilai tradisional” dalam menghadapi liberalisme Barat.
Aktivis LGBT telah memperingatkan bahwa UU itu akan menyebabkan peningkatan lebih lanjut dalam percobaan bunuh diri yang sudah tinggi di antara orang-orang transgender. Hal itu juga ditakutkan akan mendorong pasar bawah tanah untuk operasi dan pengobatan kelompok LGBT.
“Cara orang-orang ini dalam melihat masa depan mereka telah runtuh,” kata Yan Dvorkin, kepala Center-T, sebuah kelompok yang membantu orang-orang transgender dan non-biner di Rusia, dalam sebuah wawancara dengan The Moscow Times bulan ini.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Putin Kerahkan Rudal Setan Hingga RI Memasuki Masa Endemi

(luc/luc)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi