Tak Ada Diskon Tiket Pesawat di 8 Program Stimulus Ekonomi, Ini Penjelasan Airlangga

Tak Ada Diskon Tiket Pesawat di 8 Program Stimulus Ekonomi, Ini Penjelasan Airlangga

Bisnis.com, JAKARTA — Diskon transportasi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) seperti tiket pesawat, kereta, hingga tarif tol tidak tercantum dalam delapan program stimulus ekonomi akhir 2025 yang diumumkan pemerintah pada Senin (15/9/2025).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa berbagai diskon transportasi sudah termasuk dalam kegiatan hari belanja online nasional (Harbolnas) yang akan digelar pada Desember 2025. Oleh sebab itu diskon tiket pesawat, kereta, hingga tarif tol tidak lagi diumumkan dalam delapan paket stimulus ekonomi akhir 2025.

“Jadi itu paket Harbolnas dan terkait dengan Nataru, itu sudah disiapkan,” kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Sebelumnya, pemerintah bersama platform perdagangan daring atau e-commerce mengumumkan kembali menggelar Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 2025, dengan target transaksi Rp33 triliun—35 triliun.

Adapun target itu lebih tinggi dari realisasi transaksi Harbolnas 2024 yang mencapai Rp31,2 triliun. Artinya target transaksi Harbolnas 2025 naik sekitar 10% dari tahun lalu.

Airlangga menjelaskan bahwa Harbolnas 2025 akan diselenggarakan selama satu pekan pada 10—16 Desember. Hanya saja, persiapannya sudah dimulai sejak September ini.

“Kegiatan ini menjadi penting terutama dalam momentum untuk mendorong UMKM, di mana UMKM ini adalah salah satu kelas menengah di Indonesia,” ujar Airlangga dalam Kick Off Road to Harbolnas 2025 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Dia menekankan bahwa konsumsi rumah tangga merupakan kontributor terbesar dari pertumbuhan ekonomi yaitu sekitar 54%. Airlangga meyakini Harbolnas 2025 ini bisa mendorong konsumsi sehingga mengungkit pertumbuhan ekonomi pada semester II/2025.

“Seperti biasanya Harbolnas itu kan diskonnya besar. Jadi tentu kita berharap diskonnya juga bisa ditingkatkan,” katanya.

Sementara itu, Airlangga mengumumkan delapan program memperkuat perlindungan sosial, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan sektor strategis usai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Senin (15/9/2025) siang.

Rincian Program Stimulus Ekonomi 2025:

1. Program Magang Lulusan Perguruan Tinggi (maksimal fresh graduate satu tahun) untuk 20.000 penerima manfaat, serap anggaran Rp198 miliar

2. Perluasan Pajak Penghasilan (PPh) 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pekerja di sektor terkait pariwisata sebanyak 552.000 pekerja, serap anggaran Rp120 miliar

3. Bantuan pangan dua bulan untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), setiap anggaran Rp7 triliun

4. Bantuan Iuran JKK dan JKM bagi pekerja bukan penerima upah (BPU) yang meliputi mitra pengemudi transportasi online/ojek daring, ojek pangkalan, sopir, kurir, logistik untuk 731.361 orang, serap anggaran Rp36 miliar (ditanggung BPJS)

5. Program Manfaat Layanan Tambahan Perumahan BPJS Ketenagakerjaan untuk 1.050 unit, serap anggaran Rp150 miliar

6. Padat Karya Tunai (cash for work) Kemenhub dan Kemen PU untuk 609.465 orang, serap anggaran Rp3,5 triliun (dari Kementerian PU) dan Rp1,8 triliun (Kemenhub)

7. Percepatan Deregulasi PP No.28 (Integrasi sistem kementerian/lembaga dan RDTR digital ke OSS) pada 50 daerah di 2025, dan lanjut menjadi 300 daerah di 2026, serap anggaran Rp175 miliar

8. Program Perkotaan (pilot project Jakarta): peningkatan kualitas permukiman dan penyediaan tempat untuk gig economy, serap anggaran Rp2,7 triliun (Pemda DKI Jakarta)