Tak Ada CCTV, Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku Jambret Maut di Pandaan

Tak Ada CCTV, Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku Jambret Maut di Pandaan

Pasuruan (beritajatim.com) – Kasus penjambretan yang menewaskan seorang ibu rumah tangga di jalan raya Pandaan–Beji, Kabupaten Pasuruan, masih menjadi perhatian aparat kepolisian. Hingga kini, polisi mengaku kesulitan mengungkap pelaku karena minimnya kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Rabu (5/11/2025) pagi sekitar pukul 07.30 WIB, saat korban dalam perjalanan dari Pasar Pandaan menuju rumah kontrakannya di Dusun Wangi. Ketika melintas di depan Pabrik PT Finexco Prima, motor korban dipepet dua pria tak dikenal yang mengendarai Honda CB150R warna putih.

Salah satu pelaku yang dibonceng menarik kalung emas milik korban hingga korban terjatuh bersama motornya. Akibat benturan keras di bagian kepala, korban tidak sadarkan diri dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Korban diketahui bernama Sri Sulastri (52), warga Kelurahan Sidokerto, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Meski sempat mendapatkan perawatan medis di RS Prima Husada Pandaan, nyawanya tidak tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia.

Awalnya, petugas kepolisian menerima laporan bahwa kejadian itu merupakan kecelakaan lalu lintas. Namun, setelah mendengar keterangan saksi di lokasi, diketahui bahwa peristiwa tersebut adalah tindak kriminal penjambretan.

Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, menjelaskan bahwa penyelidikan sempat terkendala karena tidak ada rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian. “Kebetulan di lokasi tidak ada CCTV, jadi kami kesulitan mengidentifikasi pelaku,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).

Menurut Joko, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Pandaan dan Polres Pasuruan untuk mengumpulkan petunjuk tambahan. Upaya pencarian juga dilakukan melalui keterangan saksi dan pelacakan di wilayah yang diduga menjadi jalur pelarian pelaku.

“Tim kami masih bekerja di lapangan untuk mencari informasi, termasuk kemungkinan ada saksi lain yang sempat melihat pelaku,” tambahnya. Ia memastikan penyelidikan akan terus dilakukan hingga pelaku tertangkap.

Sementara itu, jenazah korban telah dibawa ke RS Pusdikgasum Porong untuk dilakukan otopsi. Langkah ini dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian dan memperkuat bukti dalam proses penyidikan. (ada/but)