Blitar (beritajatim.com) – Pada tahun 2024 ini masih banyak warga Kabupaten Blitar yang berpenghasilan Rp11 ribu per hari. Mereka pun masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Tercatat hingga awal tahun 2024 ini, angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Blitar masih mencapai 0,29 persen. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 1,2 juta jiwa hal itu pun tentu cukup memprihatinkan.
“Data dari pusat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Blitar itu 0,29 persen turun dari sebelumnya 0,75 persen,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Blitar, Rulli Wahyu, Rabu (3/4/2024).
Angka kemiskinan di Kabupaten Blitar sebenarnya sudah berkurang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2022 tercatat angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Blitar masih mencapai 0,75 persen.
Jumlah tersebut kemudian terus menurun hingga sekarang jadi 0,29 persen. Meski berbagai upaya telah dilakukan namun nyatanya warga yang tergolong dalam miskin esktrem masih tetap ada.
“Intervensi kita dari beberapa program seperti bantuan langsung bansos serta pemenuhan kebutuhan seperti pembangunan rumah tidak layak huni menjadi layak huni seperti itu,” imbuhnya.
Hal ini tentu cukup ironis. Ditengah melonjaknya sejumlah harga kebutuhan pokok masih ada warga di Kabupaten Blitar yang berpenghasilan Rp11 ribu ke bawah, setiap harinya.
Tentu dengan penghasilan tersebut warga yang tergolong miskin ekstrem itu tidak akan bisa membeli sejumlah kebutuhan pokoknya. Pemerintah Kabupaten Blitar pun jelas diharapkan kehadirannya oleh warga yang masuk kategori miskin ekstrem.
Pemerintah Kabupaten Blitar pun menegaskan bakal memberikan pendampingan kepada warga miskin ekstrem itu. Sejumlah bantuan dan stimulus pun akan disiapkan oleh Pemkab Blitar.
“Kami berusaha memenuhi target nasional menuju nol persen ya,” tutupnya. [owi/beq]