Jakarta, Beritasatu.com – Survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menunjukkan mayoritas publik optimistis pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bisa memujudkan visi misi dan program prioritas, seperti makan bergizi gratis, swasembada pangan, energi dan hilirisasi. Dengan komposisi kabinet saat ini, publik menilai Prabowo-Gibran bisa melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dengan program-program prioritasnya.
“Secara umum, responden optimistis terhadap duet kepemimpinan Prabowo-Gibran akan mampu membawa Indonesia lebih baik lagi. Sebanyak 63,1% responden menilai cukup yakin dan 16,5% menilai sangat yakin bahwa Prabowo-Gibran mampu meneruskan dan mengembangkan apa yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya,” ujar Wakil Direktur LPI Ali Ramadhan dalam acara launching hasil survei bertajuk “Evaluasi Kabinet Merah Putih Akhir Tahun 2024 dan Proyeksi Tahun 2025” di Hotel Aryaduta, Semanggi, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
Sementara publik yang tidak yakin Prabowo-Gibran mampu mewujudkan programnya sebanyak 2,2% dan kurang yakin sebanyak 13,5%. Sisanya menjawab tidak tahu dan tidak menjawab.
“Mayoritas responden menilai bahwa arah pemerintahan ini bisa meneruskan dan memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Begitu pula sentimen responden terhadap Kabinet Merah Putih yang mayoritas bersentimen positif yaitu sebesar 76,4%,” ungkap Ali.
Berdasarkan hasil survei LPI tersebut, kata Ali, mayoritas publik memberikan sinyal positif soal kondisi di bidang politik (stabilitas nasional) dan investasi. Mayoritas responden melihat bahwa kinerja di bidang politik yang selaras dengan stabilitas nasional cukup positif yang ditunjukkan dengan 65,25% responden menilai lebih baik dan responden yang menilai jauh lebih baik sebesar 22,15%. “Sementara di bidang investasi, mayoritas responden juga setuju dengan kebijakan pemerintah yang membuka peluang seluas-luasnya,” tutur Ali.
Survei LPI yang menyatakan Prabowo-Gibran sukses wujudkan program prioritas digelar pada 12-19 Desember 2024 terhadap 700 responden dari 20 provinsi besar di Indonesia. Metode survei adalah face to face interview dan online interview dengan margin of error plus minus 3,69% pada tingkat kepercayaan 95%.