Suku Bunga The Fed Diproyeksi Turun di 2024, Bagaimana Dampaknya ke Investasi?

17 December 2023, 13:41

Federal Reserve. Foto: ShutterstockKebijakan Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve atau The Fed, di tahun depan diproyeksi tak akan seagresif di tahun ini. Bahkan, suku bunga The Fed berpotensi menurun di 2024. “Di tahun 2024 banyak yang meyakini kenaikannya akan disetop, atau stabil, bahkan dapat diturunkan kembali, karena inflasi dinilai sudah di bawah kendali,” ujar Chief Marketing Officer Pintu, Timothius Martin, dalam risetnya, Minggu (17/12). Menurut Timo, kebijakan The Fed yang dovish di tahun depan sejalan dengan perkembangan inflasi di AS yang diproyeksi juga mulai melambat. Menurutnya, penurunan suku bunga The Fed akan berdampak ke portofolio investasi, utamanya pasar saham dan aset kripto. “Jika suku bunga turun, masyarakat akan lebih open berinvestasi di aset yang berisiko tinggi dengan reward tinggi seperti tech stock maupun aset kripto,” jelasnya. Di tahun ini, harga Bitcoin (BTC) meningkat 150 persen (yoy), dengan kapitalisasi pasar menyentuh usd 858 miliar. Peningkatan laju harga BTC dinilai menjadi sentimen positif bagi investor untuk menyambut bull market di tahun 2024 dan 2025. Selain itu, faktor lainnya yang mempengaruhi perkembangan aset kripto di tahun depan adalah kepastian regulasi. Saat ini, dua negara telah mengizinkan cryptocurrency sebagai alat pembayaran sah seperti Republik Afrika Tengah (Central African Republic) dan El Salvador. Selain itu, Bitcoin Halving 2024 juga menjadi faktor penting di tahun depan, yakni peristiwa ketika imbal hasil untuk menambang transaksi bitcoin dipotong setengahnya atau 50 persen dengan tujuan untuk menjaga nilai BTC dan mengontrol jumlah BTC yang beredar. “Sebagai investor kita perlu lebih bijak dalam melihat faktor dan narasi penting yang terjadi sehingga sudah siap menghadapi risiko yang terjadi,” pungkasnya. Proyeksi Saham Mandiri Sekuritas memproyeksi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap cerah di tahun depan. Bahkan IHSG diproyeksi dapat menembus level hingga 8.400 di 2024. Sejumlah investor ber swafoto dengan latar belakang layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparanSejumlah sentimen turut menopang penguatan IHSG, salah satunya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed di tahun depan. Head of Sales Mandiri Investasi Vina Cahyadi mengatakan, setidaknya The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali secara bertahap hingga akhir tahun 2024 sehingga berpotensi menyebabkan IHSG reli.“Kami percaya IHSG tahun depan bisa menyentuh di kisaran 8.000 sampai 8.400. Jadi potensinya masih cukup besar,” ujar Vina. Dia mengatakan, seiring dengan prediksi kenaikan IHSG, investor juga perlu mencermati pertumbuhan dari emiten-emiten yang tercatat di Bursa. Selain itu, faktor lainnya yang mendukung IHSG datang dari sentimen Pemilu 2024. Sebab, Pemilu serentak menyedot anggaran hingga Rp 76 triliun dan dana kampanye diproyeksikan akan menyumbang 0,8 persen terhadap tambahan Produk Domestik Bruto (PDB) RI.Mandiri Sekuritas pun merekomendasikan saham-saham konstituen Indeks LQ45 yang akan menggerakkan IHSG tahun depan. Sektor yang berpotensi diuntungkan menurut Vina yakni sektor konsumer siklikal dan non-siklikal pada 2024.Selanjutnya, sektor yang akan diuntungkan dari penurunan suku bunga The Fed yaitu sektor perbankan, properti, dan infrastruktur. Namun, Mandiri Sekuritas masih menyematkan pandangan netral terhadap sektor kesehatan. ***Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi