Studi: Kecemasan dan Depresi pada Anak Meningkat karena Kurangnya Waktu Bermain

8 November 2023, 18:49

Studi: Kecemasan dan Depresi pada Anak Meningkat karena Kurangnya Waktu Bermain. Foto: Shutter StockMoms, coba diingat-ingat, berapa lama sih waktu bermain anak setiap harinya? Di tengah kemajuan teknologi saat ini, anak-anak mungkin lebih senang bermain dengan gadget mereka. Berbeda dengan beberapa dekade sebelumnya, anak-anak banyak yang senang bermain di luar rumah.Namun, sebuah makalah terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics menunjukkan terdapat peningkatan masalah kesehatan di kalangan anak-anak selama beberapa dekade terakhir. Disinyalir meningkatnya kasus kecemasan dan depresi pada anak mungkin sebagian disebabkan oleh berkurangnya waktu bermain secara mandiri.Dalam makalah tersebut, para peneliti mengungkapkan peningkatan masalah kesehatan mental yang terjadi pada anak-anak berhubungan langsung pada seberapa banyak mereka dapat bermain sendiri.”Dengan kata lain, para peneliti menyatakan bahwa peningkatan kecemasan dan depresi pada anak-anak disebabkan (setidaknya sebagian) oleh berkurangnya waktu bermain mandiri anak-anak dan tanpa pengawasan orang tua,” tulis makalah tersebut, dikutip dari Psychology Today.Para peneliti juga melaporkan dalam setengah abad terakhir, persentase anak-anak yang memenuhi kriteria klinis mengalami gangguan kecemasan dan depresi telah meningkat 5 hingga 8 kali lipat.Tingkat bunuh diri pada kelompok anak muda dilaporkan juga meningkat, dari 2,5 kali lipat antara tahun 1950-2005 dan meningkat 2,4 kali lipat antara tahun 2005-2020.Namun, benarkah anak-anak menjadi lebih cemas dan depresi dibandingkan sebelumnya karena mereka kurang waktu bermain sendiri?Beragam Faktor Meningkatnya Masalah Kesehatan Mental pada AnakIlustrasi anak bermain bersama ibu. Foto: BeansproutP/ShutterstockSebelum itu, pahami bahwa banyak orang tua melaporkan anak-anak mereka saat ini jarang bermain di luar rumah. Sebuah penelitian pada 2012 pernah menemukan hampir 9.000 keluarga dengan usia prasekolah di Amerika Serikat menunjukkan sekitar setengahnya tidak memiliki waktu bermain yang terstruktur.Hal ini terjadi karena beberapa alasan, misalnya:1. Kurangnya Aturan Bermain di Luar RuanganSudah menghabiskan lebih banyak aktivitas terstruktur di sekolah dan tempat penitipan anak. Namun, akibatnya waktu istirahat jadi berkurang.Faktanya, survei pada sekolah-sekolah di Amerika Serikat menunjukkan bahwa hanya 40 persen sekolah yang memiliki kebijakan khusus untuk beraktivitas di luar ruangan.Selain itu, semakin ke sini anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar. Ya Moms, anak-anak kini melaporkan lebih memilih bermain dengan gadget mereka ketimbang bermain di luar ruangan.Kesibukan ayah dan ibu yang bekerja juga membuat waktu bermain anak yang berkualitas berkurang. Selain itu, orang tua juga cenderung khawatir tentang keselamatan anak saat bermain di luar rumah, jika dibandingkan di dalam ruangan yang lebih mudah diawasi.Meski begitu, peneliti mengingatkan bisa ada penyebab lain yang menjadi pemicu meningkatnya masalah kesehatan mental pada anak. Misalnya, orang dewasa atau orang tua yang juga mengalami gejala kesehatan mental meningkat. Ya Moms, peneliti juga menyebut kemungkinan besar kesehatan mental orang tua akan mempengaruhi anak-anak mereka. Ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti meningkatnya penggunaan media sosial hingga pandemi COVID-19 yang membuat orang-orang terisolasi.Jadi Moms, ingatlah bahwa masalah kesehatan mental bisa dialami oleh siapa saja. Kemudian bagi ayah dan ibu, Anda bisa melakukan berbagai aktivitas bersama anak untuk mengurangi kemungkinan si kecil mengalami kecemasan atau depresi.Salah satunya memiliki waktu bermain rutin bersama dengan anak-anak. Meski mungkin waktu bermain tidak lama, namun bila dilakukan secara konsisten dapat membantunya tidak mengalami masalah kesehatan mental di kemudian hari.

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi