Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi analitik aktivitas olahraga Strava mengajukan hukum kepada perusahaan jasa navigasi dan GPS bernama Garmin. Dalam gugatan, Garmin dituduh melanggar patennya terkait dengan dua fitur pelacakan rute olahraga: segments dan heatmaps.
Heatmaps Garmin adalah fitur pada perangkat dan layanan Garmin yang menampilkan peta visual intensitas aktivitas olahraga, seperti lari, bersepeda, atau berjalan kaki, yang direkam oleh pengguna Garmin di seluruh dunia.
Heatmaps menampilkan jalur atau area yang paling sering digunakan, sehingga memudahkan pengguna mencari rute populer atau menjelajahi lokasi baru berdasarkan aktivitas komunitas. Data didapat dari GPS yang dikumpulkan secara agregat dan biasanya ditampilkan secara anonim untuk menjaga privasi pengguna.
Dalam hal ini, Strava mengklaim bahwa Garmin memanfaatkan dan menampilkan heatmaps atau data aktivitas yang dikumpulkan oleh platform Strava tanpa izin resmi atau pelanggaran terhadap perjanjian kerja sama.
Mengutip Engadget Sabtu (4/10/2025), Strava juga mengklaim Garmin melanggar Perjanjian Kerja Sama Induk (Master Cooperation Agreement) dengan mengembangkan fitur heatmap-nya sendiri.
Gugatan tersebut meminta pengadilan mengeluarkan perintah permanen agar Garmin menghentikan penjualan semua produk yang memiliki fitur segments atau heatmaps — yang berarti mayoritas perangkat keras Garmin serta program pelacakannya, Garmin Connect.
Gugatan ini dipandang cukup mengejutkan lantaran Strava dan Garmin adalah dua pemain besar dalam teknologi kebugaran yang telah bekerja sama selama sekitar satu dekade, dan memiliki berbagai integrasi antara platform mereka.
Namun, DC Rainmaker sebagai pihak yang pertama kali mengangkat soal gugatan disebut memiliki kronologi lengkap terkait dengan pendaftaran paten dari kedua perusahaan yang menunjukkan argumen Strava kemungkinan besar tidak akan bertahan di pengadilan.
Kepala Produk Strava Matt Salazar mengunggah penjelasan di Reddit untuk memberikan sedikit wawasan tentang alasan perusahaan mengambil langkah agresif terhadap mitra yang sering bekerja sama.
Menurut unggahan Salazar, Strava mengambil jalur hukum karena Garmin mengadopsi pedoman pengembang baru bagi mitra API yang mengharuskan logo Garmin ditampilkan di setiap unggahan aktivitas, layar, grafik, gambar, kartu berbagi, dan sebagainya.
Walaupun dia mengklaim langkah tersebut diambil untuk melindungi data pengguna, argumennya dipandang terdengar lebih seperti keluhan sepele Garmin menempatkan mereknya pada data yang dikumpulkan melalui produknya sendiri.
