Jakarta –
Legenda balap asal Australia, Casey Stoner, mengkritik format Sprint Race yang sudah berlangsung dua musim di MotoGP. Menurutnya, balapan pendek tersebut sebaiknya dihilangkan dari jadwal kompetisi!
Disitat dari Crash.net, Stoner menegaskan, keberadaan Sprint Race telah menghilangkan esensi dari balapan sebenarnya. Perlombaan tersebut membuat pebalap kehilangan konsentrasi saat balapan inti di hari Minggu.
“Mereka mengadakan Sprint Race dengan menyita waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk konsentrasi pada balapan inti. Mereka tidak seharusnya mengadakan kejuaraan dunia dengan (balapan) mini. Ini seharusnya pentas endurance,” ujar Stoner, dikutip Kamis (14/11).
Sprint Race MotoGP. Foto: AFP/MOHD RASFAN
Stoner menegaskan, MotoGP hakikatnya memang digelar dalam jumlah putaran banyak, bukan singkat. Bahkan, dia secara tak langsung mengatakan, hasil Sprint Race tak menggambarkan situasi yang sebenarnya.
“Kejuaraan dunia seharusnya berlangsung dalam perlombaan jarak jauh. Anda (tidak boleh) mengumpulkan poin dari balapan sprint semacam ini karena poin seharusnya diperoleh pada hari Minggu ketika balapan utama,” tuturnya.
Mantan pebalap Ducati tersebut menerangkan, keberadaan Sprint Race juga membuat tanggung jawab pebalap dan kru bertambah. Mereka harus melakukan persiapan ekstra setiap pekan, termasuk pemilihan ban dan lain-lain.
Casey Stoner Sprint Race. Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images
Kondisi tersebut tentu mempengaruhi fokus pebalap saat balapan inti. Itulah mengapa, kata dia, perlombaan di hari Minggu biasanya berjalan monoton dan terkesan membosankan.
“Jadi, menurut saya, inilah alasan mengapa pada hari Minggu kita melihat ada jarak yang cukup jauh antara satu pebalap dan yang lain, karena tidak semua orang siap dengan kondisi tersebut,” kata Stoner.
Sebagai catatan, panjang lap Sprint Race hanya separuh dari balapan aslinya. Sementara pemenang akan meraih 12 poin, disusul sembilan poin untuk posisi kedua dan tujuh poin untuk posisi ketiga. Peringkat keempat hingga kesembilan akan berturut-turut meraih poin dari enam hingga satu angka.
(sfn/rgr)