Bisnis.com, JAKARTA – Starlink bakal menggenjot layanan internet yang terhubung langsung ke smartphone (direct to cell) pada tahun ini. Perusahaan milik Elon Musk itu baru saja menjalin kerja sama dengan Kyivstar, operator digital di Ukraina, setelah sebelumnya menggandeng perusahaan Brazil, Peru, Swiss, AS dan Kanada.
Kyivstar dan Starlink telah menjalin kerja sama, untuk memperkenalkan konektivitas satelit langsung ke seluler di Ukraina. Kesepakatan tersebut dilakukan antara SpaceX dan perusahaan induk Kyivstar, VEON Group.
CEO Kyivstar Oleksandr Komarov mengatakan Kyivstar telah menjadi tulang punggung ketahanan Ukraina selama perang, dan perusahaan berkomitmen untuk tidak melewatkan satu hal pun untuk menjaga Ukraina tetap terhubung.
“Kolaborasi kami dengan Starlink merupakan pengubah permainan dalam perjalanan kami untuk mencapai ambisi ‘LTE di mana-mana’, dan perusahaan yang menghadirkan kemampuan tak ternilai dari raksasa teknologi global kepada masyarakat Ukraina melalui kemitraan internasional kami,” kata Komarov.
Satelittoday melaporkan pada Jumat (3/1/2024) bahwa kesepakatan ini akan menjadikan Ukraina sebagai salah satu negara pertama yang memiliki layanan langsung ke seluler Starlink.
Kyivstar berencana meluncurkan layanan langsung ke seluler Starlink dengan fungsionalitas pesan SMS dan layanan over the top (OTT) pada kuartal IV/2025 untuk pelanggan Kyivstar.
Roket yang mengangkut belasan Starlink diluncurkan dari Florida, ASPerbesar
Perusahaan membuka opsi untuk memperluas layanan ke suara dan data (internet) pada tahap selanjutnya. Namun tidak dijelaskan kapan tahapan itu terjadi.
Kyivstar melaporkan investasi signifikan dalam jaringan 4G, spektrum, dan redundansi energi sejak awal perang dengan Rusia, dan didedikasikan untuk memperluas jangkauan 5G di daerah terpencil dan menjaga ketahanan konektivitas dan layanan digital selama pemadaman listrik.
Dengan akses ke teknologi langsung ke seluler Starlink, Kyivstar mengatakan pelanggannya akan mendapatkan keuntungan dari konektivitas bertenaga satelit bahkan ketika jaringan terestrial tidak dapat melayani suatu area.
Starlink memiliki lebih dari 330 satelit yang dapat memungkinkan konektivitas langsung ke seluler setelah meluncurkan cangkang pertama konstelasi D2C pada akhir 2024.
Starlink bekerja sama dengan sejumlah perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia untuk layanan di negara masing-masing termasuk T-Mobile di AS; Entel di Chili dan Peru; Salt di Swiss; dan Rogers di Kanada.