Stafsus Menag Menilai Media Efektif Membantu Awasi Layanan Publik di Kemenag agar Tepat Sasaran

19 February 2024, 12:06

MAGELANG, suaramerdeka.com – Keberadaan transformasi layanan publik yang saat ini berjalan di Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hasil kerja keras dari banyak pihak. Hal tersebut disampaikan Staf Khusus (Stafsus Menag) Menteri Agama RI Wibowo Prasetyo pada diskusi bertajuk “Media dan Peran Pengawasan Layanan Publik” yang diselenggarakan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag di Kabupaten Magelang, baru baru ini. Dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Wibowo mengatakan, keberhasilan dalam transformasi layanan publik antara lain karena adanya dukungan yang positif dari kalangan media massa. Baca Juga: Harga Beras Melambung Tinggi, Ada Peran Penting dari Impor untuk Menstabilkan “Simbiosis antara Kemenag dan media massa ini terjalin begitu erat. Media terbukti membantu banyak, khususnya dalam hal pengawasan agar layanan publik itu benar-benar mencapai sasaran-sasaran,” kata Wibowo. “Media bisa secara lengkap dan jernih menangkap persoalan yang dirasakan masyarakat langsung,” sambungnya. Selain Wibowo, hadir juga sebagai narasumber, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Akhmad Fauzin, serta jurnalis senior MNC Group Abdul Hakim. Baca Juga: Bocil Sepeda Listrik Bikin Kecelakaan Karambol di Genuk Semarang, Korban Mengeluh Tak Dapat Ganti Rugi Layak Diskusi ini dihadiri puluhan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari aktivis pemuda, tokoh masyarakat, hingga kalangan jurnalis. Menurut Wibowo, untuk mewujudkan layanan publik yang benar-benar membumi, dibutuhkan peran aktif media. Sebab dari media justru banyak masukan berharga untuk melengkapi kebijakan yang telah ditelurkan oleh suatu institusi. Baca Juga: Hasil Sementara Pileg DPRD Kota Salatiga 2024: PDIP Tertinggi 26,48 Persen, PKB, Gerindra, Golkar Berapa? Data Masuk 62,27 Persen Seperti yang terjadi di Kemenag, Wibowo mengungkapkan, banyak kebijakan terbukti dilatarbelakangi karena atas berbagai masukan media. Pendaftaran haji atau nikah, misalnya, saat ini sangat mudah karena terlayani dalam satu aplikasi bernama Pusaka. Aplikasi ini tercipta karena Kemenag merespons baik masukan-masukan publik. Baca Juga: Baru Saja Dirilis di IIMS 2024, Harga Mobil Suzuki Jimny 5 Pintu Digoreng Lebih Mahal dari Harga Resminya Masukan itu kemudian disampaikan ke berbagai media, baik media mainstream maupun media sosial. “Termasuk dalam layanan haji di Arab Saudi. Saat ini Itjen Kemenag di bawah komando Bapak Faisal Ali Hasyim melakukan pengawalan secara aktif terhadap bentuk layanan kepada jemaah haji,” ujarnya. “Hasilnya membanggakan karena ada efisiensi yang cukup besar. Ini semua terwujud karena sebelumnya Kemenag menangkap masukan publik melalui media massa bagaimana mewujudkan layanan haji berkeadilan,” lanjutnya. Baca Juga: Rumah Makan di Semarang Langganan Pejabat Negara, Masakannya Otentik Semarangan Cocok Jadi Salah Satu Destinasi Liburan Wibowo berharap, meski layanan publik di Kemenag telah banyak mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak. Hal itu tidak membuat para pegawai cepat berpuas diri. Sebab tantangan layanan publik sejatinya terus berkembang dan bermunculan seiring perkembangan zaman. Untuk itu, pegawai sebagai aparatur sipil negara (ASN) dituntut memiliki kesadaran tinggi terhadap perubahan dalam kerangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Jangan alergi atau antikritik. Justru dari kritik media itu menjadi sentilan yang membuat kita harus terpacu untuk melakukan perbaikan. Itu bagian pengawasan agar kita tidak menyimpang, namun harus taat aturan dan transparan,” tandas Wibowo.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi