Stafsus Menag Menilai Kontrol Media Efektif Wujudkan Good Governance di Kemenag

26 February 2024, 21:51

BANDA ACEH, suaramerdeka.com – Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Wibowo Prasetyo menyatakan partisipasi media dalam mengawasi kebijakan dan program Kementerian Agama (Kemenag) memiliki dampak besar. Lewat kontrol media, Kemenag mampu membangun layanan secara efektif, efisien, dan bahkan lebih akuntabel. Transformasi layanan dan good governance yang sejak awal menjadi komitmen Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga akhirnya terwujud. Baca Juga: Sulit Menang di 5 Laga Terakhir, Persib Bandung akan Maksimalkan Peran di Luar Lapangan, PSIS Semarang Wajib Waspada “Kolaborasi dengan melibatkan peran konstruktif dari media ini menjadi kebutuhan karena terbukti memberikan manfaat dan dampak yang besar,” ujar Wibowo saat berdialog dengan puluhan editor media massa nasional dan daerah di Banda Aceh, Minggu (25/2/2024) malam. Dalam acara focus group discussion (FGD) bertajuk “Pengawasan Kolaboratif 2024” yang digelar oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama tersebut, Wibowo mengungkapkan, dengan transparansi yang tinggi, maka pada akhirnya juga menciptakan kepercayaan dari publik dan reputasi yang baik.

Indikasi tingginya reputasi Kemenag itu antara lain ditandai dengan pengakuan dan pemberian sederet penghargaan dari pihak luar. Baca Juga: Top Skor Liga Voli Putri Korea Terbaru, Gyselle Silva Makin Sulit Terkejar, Megawati Hangestri Tembus 660 Poin Pada 2023, Kemenag antara lain mendapat pengakuan dari Komisi Informasi (KI) Pusat yang memberikan penghargaan berupa Anugerah Keterbukaan Informasi Publik dengan kualifikasi Informatif. Kualifikasi Informatif ini sangat bergengsi karena tercatat yang tertinggi dalam hal keterbukaan informasi publik. Beberapa media juga menganugerahi Kemenag sebagai institusi yang berhasil melakukan transformasi layanan publiknya menjadi serba digital. Baca Juga: Hasil Sementara Pileg DPR RI Dapil Jawa Tengah 1, PDIP 2 Kursi, Herviano dan Tuti N Roosdiono Bakal ke Senayan Terakhir, Kemenag meraih predikat Baik dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) karena berhasil menerapkan sistem manajemen merit pada ASN. Wibowo berharap, kerja kolaboratif antara media dengan Kemenag ini harus terus terjaga karena menjadi dasar mewujudkan pemerintahan yang bersih (good governance). Dalam kerangka pengawasan, media tak sebatas berperan sebagai penyampai informasi kepada masyarakat tentang kebijakan, program, kegiatan dan keputusan pemerintah. Menurut Wibowo, lewat laporan jurnalistik yang khas, media juga bisa membantu menjaga transparansi dengan menyibak informasi yang mungkin tidak diungkapkan secara terbuka oleh pemerintah. Baca Juga: Tutorial Download Minecraft Server 1.20.4, Khusus Java Edition di PC, Tak Perlu Repot Mencari, Bisa Segera Mabar Gratis? Media juga berperan dalam mengontrol kinerja pemerintah dan menyoroti kelemahan atau ketidakpatuhan yang mungkin terjadi dalam pengelolaan sumber daya publik. Lewat laporan atau pemberitaan terkait kebijakan publik, media efektif dalam membantu mengawasi pemerintah. “Liputan media yang kritis namun konstruktif dapat memicu perbaikan berbagai layanan publik di Kemenag.” Baca Juga: Contoh Soal Simulasi UTBK pada SNPMB Tahun 2024, dari Bahasa Indonesia hingga Bahasa Inggris ”Terakhir, media menyediakan berbagai platform yang bisa dipakai publik dalam mengekspresikan pendapat mereka tentang kinerja pemerintah,” jelasnya. Selain Wibowo Prasetyo, FGD yang dipandu oleh Kepala Biro Humas Data dan Informasi (HDI) Kemenag Akhmad Fauzin ini juga menghadirkan narasumber lain yakni Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim. Turut hadir dalam FGD ini adalah Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Aceh, Azhari dan Rektor Universitas Islam Negeri Ar Raniry Mujiburrahman. ***