Jakarta, CNN Indonesia —
Korea Utara (Korut) kabarnya sedang bersiap meluncurkan kapal selam baru yang dapat menembakkan rudal balistik. Seberapa canggih armada baru ini?
Kabar itu pertama kali diungkapkan lembaga think tank Amerika Serikat, mengutip foto dari satelit komersial. Melansir Reuters, foto tersebut memuat galangan kapal Sinpo Selatan di pantai timur negara tersebut pada 18 September. Dari foto itu terlihat enam tongkang dan kapal berkumpul di aula konstruksi.
“Sebetulnya tongkang dan dok kering kadang-kadang diamati di sekitar aula peluncuran kapal selam di dermaga konstruksi utama, kemunculan enam kapal dan tongkang di area tersebut kabarnya tidak terdeteksi sebelumnya,” demikian ditulis 38 North, lembaga think tank yang memonitor Korut.
Para analis pertama kali mendeteksi tanda Korut paling tidak sedang membangun kapal selam baru pada 2016 dan pada 2019, media pemerintah Korut menunjukkan Kim Jong Un sedang menginspeksi kapal selam yang tak dilaporkan sebelumnya.
Kapal selam itu kabarnya berada di dalam perhatian khusus Kim Jong Un dan akan beroperasi di pantai timur Korut.
Melansir situs lembaga non-profit Nuclear Threat Initiative (NTI), Korut merupakan salah satu negara dengan armada kapal selam terbesar di dunia. Total ada 64 hingga 86 kapal selam yang dimiliki negara tersebut.
Rinciannya, Korut memiliki 40 kapal selam pantai kelas Sang-O (SCC), 20 kapal selam kelas konvensional Romeo (SS), 20 kapal selam kelas mini Yugo dan Yono (SSM), serta satu kapal selam bertenaga elektrik-diesel dengan rudal balistik (SSB), yang disebut kelas Gorae atau kelas Sinpo.
1. Kelas Gorea
Kapal selam kelas Gorea diluncurkan pada Maret 2014. Ia mampu mengangkut 35 kru, dengan top speed mencapai 10 knot.
Kapal selam tersebut memiliki panjang 66,75 meter dan lebar 6,7 meter. Sistem propulsinya menggunakan diesel-elektrik, tetapi tidak memiliki Air-Independent Propulsion (AIP).
Alhasil, kemampuan Gorea sebagai pencegah serangan nuklir kedua. Pasalnya, ia tak bisa terus di bawah air lebih dari beberapa hari tanpa muncul ke permukaan.
Kapal ini mampu menembakkan rudal balistik tunggal dan telah digunakan sebagai landasan uji-tembak untuk kapal selam dengan peluncuran rudal balistik tunggal.
2. Kelas Romeo
Untuk kelas Romeo, Korut pertama kali mendapatkannya dari China pada pertengahan 1970-an. Kemudian, mereka mulai memproduksinya sendiri di dalam negeri dari 1976 hingga 1995.
Kapal Selam Romeo menjadi satu-satunya kapal selam Korut yang dapat berpatroli jarak jauh. Kapal ini punya panjang 76,6 meter dengan lebar 6,7 meter dengan submerged displacement sekitar 1800 ton.
Mengutip Naval-Encyclopedia, kapal selam Romeo memiliki sistem propulsi 2 shafts diesels dengan kapasitas 4000 tenaga kuda, kecepatan, 15,5/3 knot dan menyelam di kedalaman 27-300 meter.
Kapal ini mampu mengangkut 56 kru dengan sistem elektronik Radar Snoop Plate, Sonar M/F Herkules, dan ECM Stop Light.
3. Kelas Yugo dan Yono
Lebih lanjut, kapal selam Yugo memiliki spesifikasi yakni panjnag 20 meter dengan lebar 2 meter. Sistem propulsinya menggunakan diesel elektrik dengan 1 diesel dan 1 shaft.
Melansir Global Security, Kapal selam ini mampu mencapai kecepatan 11 knot saat di permukaan dan 8 knot saat sedang menyelam. Karena berukuran mini, kapal selam Yugo hanya bisa mengangkut 6-7 kru.
Kapal selam Yugo memiliki berat displacement mencapai 110 ton saat di dalam air dan 90 ton saat di permukaan.
Selain Yugo, Korut juga memiliki kapal selam kelas Yono yang berukuran panjang 20-22 meter dengan lebar 2,75 meter. Mengutip Military-Fandom, Ia memiliki berat displacement yakni 130 ton saat di bawah air dan 76-95 ton saat di permukaan.
Sistem propulsinya menggunakan diesel single-shaft MTU. Kapal selam Yono mampu mencapai kecepatan maksimal 10-11 knot saat di permukaan dan 4-8 knot saat menyelam. Kapal selam ini mampu mengangkut 6 hingga 7 personil.
(lth/arh)