Probolinggo (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo menggelar sosialisasi terkait Pilkada 2024 untuk calon Gubernur dan Wali Kota Probolinggo. Kegiatan ini berlangsung di Cafe ANT pada Selasa sore (26/11/2024), dengan melibatkan komunitas ojek online sebagai mitra utama dalam kampanye partisipasi pemilu.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Bawaslu Probolinggo, Johan, serta perwakilan dari KPU Kota Probolinggo, Rasit, yang memberikan pemahaman tentang pentingnya hak pilih dalam Pemilu.
Dalam kesempatan itu, Johan, Ketua Bawaslu, mengimbau kepada para pengemudi ojek online untuk aktif menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada mendatang. “Pemilu adalah hak setiap warga negara, dan kami berharap seluruh masyarakat, termasuk para pengemudi ojek online, turut berpartisipasi dalam memilih calon yang terbaik,” ujarnya.
Johan juga menekankan pentingnya pemahaman terkait tahapan-tahapan Pemilu yang sedang berlangsung, serta peran aktif masyarakat dalam setiap tahapan tersebut. Sementara mengenai surat edaran Presiden yang menetapkan hari libur nasional untuk pemilu, serta pentingnya peran masyarakat dalam mengawal tahapan Pemilu.
“Kami mengajak semua pihak, termasuk para ojek online, untuk berperan serta aktif dalam setiap tahapan, mulai dari perencanaan anggaran hingga ke tahapan pemusnahan surat suara yang lebih,” tambahnya.
Sementara itu, Rasit, perwakilan KPU Kota Probolinggo, menjelaskan bahwa kolaborasi antara lembaga penyelenggara Pemilu, pemerintah kota, kepolisian, dan pihak TNI sangat penting dalam memastikan kelancaran Pilkada.
Rasit juga mengingatkan bahwa Pemilu bukan hanya tanggung jawab KPU dan Bawaslu, tetapi juga melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, untuk ikut mengawasi jalannya proses pemilihan. “Sinergi ini bertujuan untuk menciptakan Pemilu yang aman, transparan, dan bebas dari kecurangan,” ungkapnya.
Selain itu, Johan juga mengungkapkan bahwa dalam rangka menjaga integritas Pemilu, masyarakat bisa melaporkan setiap pelanggaran atau indikasi praktik money politics melalui saluran yang tersedia, seperti di tingkat Kelurahan atau TPS.
“Kami mengharapkan para pengemudi ojek online bisa menjadi bagian dari pengawasan Pemilu, dan melaporkan apabila ada temuan yang mencurigakan,” ujar Johan.
Hepy, salah seorang narasumber, juga menekankan pentingnya menurunkan angka Golput dalam Pilkada ini. “Kami berharap tidak ada yang golput, dan partisipasi pemilih meningkat. Pilkada serentak harus berjalan lancar, aman, dan sukses,” ujarnya.
Di akhir acara, para peserta, terutama komunitas ojek online, diberikan informasi terkait tahapan Pilkada yang akan datang, serta cara-cara untuk memastikan suara mereka dihitung. Johan mengajak masyarakat, termasuk pengemudi ojek online, untuk tidak hanya sekadar memilih, tetapi juga menjaga integritas dan kualitas Pemilu 2024 di Probolinggo. (ada/kun)
