Soal CCTV Stadion Kanjuruhan, Polri Sebut Tidak Ada Rekaman yang Dihapus

25 October 2022, 9:03

PIKIRAN RAKYAT – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan tidak ada rekaman CCTV Kanjuruhan yang dihapus. Pernyataan tersebut sekaligus meluruskan keterangan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang mengatakan rekaman CCTV terhapus gegara gangguan internet. Senada dengan Komnas HAM, Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkap rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan lengkap berdurasi 3 jam. Baca Juga: Iwan Bule: Ivar Jenner dan Justin Hubner Siap Dinaturalisasi “Itu sudah clear, tidak ada yang dihapus. Kan Cak Anam (Choirul Anam, Komisioner Komnas HAM) sudah sampaikan,” ujar Dedi pada 24 Oktober 2022. Sebelumnya, Komnas HAM mengungkap hasil investigasi sementara tragedi mengerikan Stadion Kanjuruhan yang menelan korban jiwa sebanyak 134 orang awal Oktober lalu. Komnas HAM menyimpulkan bahwa rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan lengkap dan tak ada yang hilang. Baca Juga: Ganjar Pranowo Pasrah dan Ikuti Instruksi Megawati Soal Capres 2024 Hal itu dipastikan setelah Komnas HAM melakukan penelusuran terhadap teknisi CCTV dan pihak Dispora Kabupaten Malang. “Apakah ada tidak terlihat atau terhapus? Kami lihat itu semuanya ada, jadi tidak ada yang terhapus,” kataKomisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News. Kendati demikian, Anam mengungkapkan adanya kendala teknis dari 16 titik CCTV yang menyorot area luar stadion. Baca Juga: Menteri Kesehatan Pastikan Fenomena Gagal Ginjal Akut di Indonesia Disebabkan Obat Sirup 16 titik CCTV tersebut diketahui blank atau tidak ditemukan rekaman karena memang belum rampung dipasang teknisi terkait. “Dikatakan memang ada problem teknis terkait kamera, ada pergantian kamera sejak hari Jumat oleh teknisinya. Cuma setting dari CCTV tersebut belum selesai sampai hari H pertandingan,” tuturnya. Dampaknya, CCTV di Kanjuruhan yang kadang merekam dan tidak juga merupakan sebuah persoalan teknis stadion. Baca Juga: Kuasa Hukum Sebut Pemeriksaan Irjen Teddy Minahasa di Propam Polri Selesai, Kini Dibawa ke Polda Metro “Sehingga ketika merekam peristiwa kadang-kadang bisa, kadang-kadang tidak. Karena itu ada sinkronisasi IT dan sebagainya, secara teknis itu jadi persoalan,” ujarnya. Tragedi mencekam yang terjadi usai laga Arema FC malang vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 lalu masih menjadi perhatian masyarakat. TGIPF, Polri, Komnas HAM, dan PSSI diketahui melakukan investigasi atas tragedi yang menelan korban meninggal dan luka-luka ratusan jiwa itu. Termasuk investigasi melalui rekaman CCTV yang menjadi salah satu bukti pendukung utama untuk mengusut kejadian tersebut.***