Siswi SD Sumenep Korban Asusila Guru Diperiksa Psikolog

Siswi SD Sumenep Korban Asusila Guru Diperiksa Psikolog

 

Sumenep (beritajatim.com) – Sejumlah siswa salah satu SD Negeri di Sumenep yang menjadi korban tinda asusila gurunya segera dibawa ke Polda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan psikologis. Mereka tidak diperiksa di Polres Sumenep.

“Pemeriksaan kondisi psikologis korban rencananya memang tidak di sini, tapi di Polda Jatim,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Senin (27/5/2024).

Terungkapnya kasus yang mencoreng dunia pendidikan itu berawal ketika salah satu siswi yang menjadi korban tindakan tak pantas tersebut mengadu pada orangtuanya. Anak ini mengaku bagian dadanya telah digerayangi oleh oknum guru tersebut.

Spontan orang tua siswi ini tak terima dan melaporkan ke kepala sekolah. Oleh kepala sekolah, oknum guru tersebut kemudian dipanggil dan dimediasi dengan wali murid.

Namun mediasi itu tidak membawa hasil yang memuaskan, sehingga orang tua siswi ini pun memilih untuk melaporkan kasus tersebut ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumenep.

Ternyata di Polres, juga ada beberapa orang tua siswi yang melaporkan kasus yang sama. Bahkan ada anak yang mengaku telah dipegang organ intimnya oleh guru tersebut. Korban ternyata tidak hanya siswi yang masih bersekolah di SD tersebut, tetapi juga ada yang alumni dan sekarang sudah duduk di bangku SMP.

“Awalnya ada empat korban yang melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual. Tapi sekarang yang satu laporannya dicabut, sehingga tinggal tiga korban yang melaporkan,” ungkap Widiarti tanpa menjelaskan alasan pencabutan laporan.

Ia mengatakan, untuk kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum guru terhadap siswanya itu telah dilakukan gelar perkara. Saat ini kasus tersebut tengah dalam penyidikan.

“Hari ini kami melakukan pemanggilan terhadap sejumlah saksi. Diantaranya saksi korban, kemudian kepala sekolah di SD tersebut,” terang Widiarti.

Ia meminta semua pihak untuk bersabar menunggu hasil penyidikan. “Kasus ini pasti terus kami proses. Ditunggu saja perkembangannya,” ujarnya singkat. [tem/beq]