Sidak SMPN 2 Prambon, Wabup Sidoarjo Kecewa Berat: Tembok Retak hingga Plafon Tak Presisi

Sidak SMPN 2 Prambon, Wabup Sidoarjo Kecewa Berat: Tembok Retak hingga Plafon Tak Presisi

Sidoarjo (beritajatim.com) – Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, menemukan sederet masalah krusial saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan SMP Negeri 2 Prambon, Selasa (16/12/2025). Dalam kunjungan keduanya ini, Mimik menyoroti kualitas pengerjaan yang dinilai buruk, mulai dari tembok bangunan yang retak, pemasangan keramik yang tidak rapat, hingga ukuran plafon yang tidak presisi.

Kondisi fisik bangunan yang memprihatinkan membuat orang nomor dua di Sidoarjo ini meragukan klaim tim pengawas yang menargetkan proyek rampung pekan depan.

“Kalau menurut tim pengawas katanya Senin tanggal 22 Desember 2025 sudah clear semua. Tapi jujur, saya belum yakin bisa selesai dengan kondisi di lapangan seperti ini. Kalau memang bisa selesai hari Senin, tentu luar biasa dan patut diapresiasi,” tegas Mimik di lokasi proyek.

Menurut penilaian Mimik, kualitas bangunan secara keseluruhan baru mencapai angka 80 persen. Selain cacat konstruksi pada dinding dan lantai, ia memberikan catatan merah pada sistem drainase sekolah yang dianggap tidak memadai untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.

“Salurannya masih kecil. Kalau hujan deras, saya khawatir pembuangan airnya tidak maksimal. Ini harus menjadi perhatian serius,” ujarnya.

Kekecewaan Wabup memuncak saat menyoroti rekam jejak pelaksana proyek. Ia mengungkapkan bahwa proyek ini dikerjakan oleh pihak dengan pimpinan yang sama seperti proyek sebelumnya, meski menggunakan bendera perusahaan berbeda. Kualitas pekerjaan mereka dinilai konsisten bermasalah.

“Ini sudah pembangunan yang ketiga, tapi kualitasnya masih seperti ini. Yang pertama belum dua tahun sudah banyak retak, plafon rusak, dan pecah-pecah. Seharusnya ini menjadi bahan evaluasi,” terangnya dengan nada kesal.

Mimik mengultimatum pelaksana proyek untuk segera memperbaiki kerusakan dan memenuhi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Ia juga meminta fasilitas pendukung yang rusak, seperti pot tanaman dan wastafel, segera dibenahi sebelum dilakukan pengecekan ulang.

Di sisi lain, Camat Prambon, Feri Prasetiya Budi, memanfaatkan momen sidak ini untuk menyampaikan aspirasi terkait aksesibilitas. Ia mendesak agar komitmen pelebaran jalan akses di depan SMPN 2 Prambon segera direalisasikan demi kelancaran lalu lintas warga dan siswa.

“Pelebaran masing-masing satu meter di sisi kanan dan kiri sangat dibutuhkan untuk kelancaran akses sekolah dan masyarakat,” kata Feri.

Menanggapi rentetan temuan dan desakan tersebut, pihak pelaksana proyek menyatakan kesanggupannya untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat waktu dan standar kualitas yang ditetapkan agar terhindar dari denda keterlambatan. [isa/beq]