Siap-Siap! T-Mobile Bakal Setop Jaringan 4G untuk Transisi ke 5G

Siap-Siap! T-Mobile Bakal Setop Jaringan 4G untuk Transisi ke 5G

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan telekomunikasi asal Jerman yang bermarkas di Bonn, T-Mobile dikabarkan akan mulai menghentikan jaringan 4G secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan. 

Melansir laman Pone Arena, Rabu (8/10/2025), berdasarkan laporan internal yang beredar, T-Mobile disebut akan mulai mengalihkan sebagian spektrum LTE yang merupakan teknologi dasar dari jaringan 4G dalam dua tahun mendatang untuk memperkuat pengembangan jaringan 5G Standalone (5G SA).

Jaringan ini disebut sebagai bentuk “5G sesungguhnya” karena tidak lagi bergantung pada infrastruktur 4G. Saat ini, jaringan 5G T-Mobile beroperasi di frekuensi rendah 600 MHz (n71) dan menengah 2500 MHz (n41). 

Sementara jaringan 4G-nya menggunakan band 2, 4/66, 12, serta sebagian 71. Dengan penghentian 4G, frekuensi lama seperti Band 2 akan dikonversi menjadi 5G NR Band n2, dan Band 4/66 menjadi n66.

Transisi ini akan berlangsung secara bertahap hingga 2028, ketika sebagian besar jaringan 4G diperkirakan sudah tidak lagi digunakan. 

Meski demikian, T-Mobile masih akan mempertahankan kanal LTE kecil berkapasitas 5 MHz hingga 2035 untuk melayani perangkat lawas. Perubahan awal akan dimulai pada 2026, ketika operator tersebut menghentikan persetujuan aktivasi baru untuk perangkat LTE atau 5G Non-Standalone bagi pelanggan korporasi.

Artinya, pengguna ponsel atau smartwatch lama yang masih bergantung pada 4G memang akan terdampak, tetapi tidak dalam waktu dekat. 

Saat jaringan mulai beralih sepenuhnya ke 5G, sebagian besar perangkat yang digunakan saat ini kemungkinan sudah perlu diganti karena faktor usia, daya tahan baterai, atau dukungan perangkat lunak yang menurun. Meski begitu, penghentian 4G akan menjadi tantangan tersendiri bagi pengguna perangkat lama seperti ponsel 4G-only, model 5G awal yang masih berbasis 4G core, serta perangkat Internet of Things (IoT) seperti modem, sistem keamanan, mobil terkoneksi, dan peralatan medis yang menggunakan modul LTE.

Namun, T-Mobile diperkirakan akan membantu pengguna dalam masa transisi. Dalam penghentian jaringan 2G dan 3G beberapa tahun lalu, perusahaan menawarkan program upgrade gratis atau diskon perangkat baru, sehingga kemungkinan besar kebijakan serupa akan diterapkan kembali.

Langkah T-Mobile menghentikan 4G dilakukan untuk membebaskan spektrum frekuensi yang terbatas dan mahal agar dapat digunakan bagi teknologi yang lebih cepat dan efisien seperti 5G dan kelak 6G. 

Dengan mengalihkan spektrum tersebut, operator ini dapat meningkatkan cakupan dan kecepatan jaringan 5G Standalone serta memperluas jangkauannya ke seluruh wilayah Amerika Serikat. Selain peningkatan kecepatan, teknologi jaringan baru juga membawa manfaat lain seperti enkripsi yang lebih kuat, efisiensi energi yang lebih tinggi, dan kemampuan menangani lebih banyak perangkat secara bersamaan. 

T-Mobile juga tengah mengembangkan teknologi 5G RedCap, versi ringan 5G yang dirancang khusus untuk perangkat kecil seperti wearable dan gadget IoT. 

Sementara itu, teknologi 6G sudah mulai dikembangkan dan diperkirakan standar resminya akan hadir pada 2029, bertepatan dengan periode ketika jaringan 4G T-Mobile mulai benar-benar ditinggalkan. 

Dengan kecepatan data hingga 1 terabit per detik, latensi ultra rendah di bawah satu mikrodetik, serta dukungan untuk jutaan perangkat per kilometer persegi, 6G diharapkan mampu merealisasikan konsep kota pintar, kendaraan otonom, serta layanan real time seperti operasi medis jarak jauh.

T-Mobile kemungkinan akan menjadi operator pertama yang beralih penuh ke jaringan generasi berikutnya di Amerika Serikat. Meski demikian, pesaingnya seperti Verizon dan AT&T diperkirakan akan mengikuti langkah serupa, meski dengan tempo yang lebih lambat. Kedua operator tersebut masih bergantung pada infrastruktur 4G untuk menopang koneksi 5G mereka saat ini.