Mojokerto (beritajatim.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di salah satu hotel di Kecamatan Trawas. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kebersamaan untuk mencapai sukses, sehat dan sejahtera serta mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kegiatan ini dihadiri Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, Asisten Administrasi Umum, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Direktur RSUD Prof dr Soekandar, Direktur RSUD RA Basuni, seluruh pejabat struktural dan fungsional lingkup Dinkes serta Kepala Puskesmas se-Kabupaten Mojokerto.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf dalam rangka momentum Idul Fitri 1445 H. Bupati juga menyampaikan permohonan maaf jika ada beberapa hal yang kurang berkenan atas segala perbuatan dan kebijakan yang beliau jalankan selama menjabat sebagai Bupati Mojokerto.
“Untuk Ke depannya tugas kita semakin berat. Hal ini berhubungan dengan kasus demam berdarah. Ini merupakan salah satu sebagian kecil masalah kesehatan dan ini sudah menjadi tanggung jawab kita. Kita semua di sini untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Kamis (18/4/2024).
Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini membeberkan, terkait demam berdarah saat ini Kabupaten Mojokerto masih dalam situasi aman. Akan tetapi, tegas Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini, untuk Puskesmas dan Rumah Sakit diharapkan tetap siaga untuk penyakit DBD ini.
“Kemarin terkait kabar-kabar istilahnya masih di situasi aman. Saya sudah tanya beberapa kali ke Kadinkes terkait perkembangan DBD. Alhamdulillah masih terkendali karena kita punya alat fogging yang siap sedia, Puskesmas juga siap. Di mana diperlukan siap untuk bertindak. Sejauh ini masih belum tercatat terkait kematian karena DBD,” katanya.
Pihaknya meminta untuk semua disiagakan dan difungsikan seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Mojokerto. Terkait hal tersebut juga Bupati menyampaikan terkait angka stunting pada tahun 2023 yang belum dirilis dan peningkatan kasus TBC yang mulai merangkak.
“Saya meminta kepada seluruh nakes untuk memberikan pelayanan kesehatan prima. Sebab pelayanan kesehatan tersebut merupakan pelayanan yang paling ditunggu oleh masyarakat, ini menjadi wajah pelayanan pemerintah daerah. Melalui survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) inilah yang dilakukan oleh pemerintah untuk masyarakat. Ini tentu adalah perbaikan pelayanan kesehatan,” pungkasnya. [tin/ian]