Bisnis.com, JAKARTA — Sea Ltd, perusahaan teknologi asal Singapura, membukukan pendapatan sebesar US$4,29 miliar dari sektor e-commerce yang dijalankan oleh Shopee. Nilai tersebut tumbuh 34,9% year on year/YoY dari pencapaian tahun lalu yang sebesar US$3,2 miliar atau Rp53,63 triliun. Jika dibandingkan dengan kuartal II/2025, pendapatan Shopee tumbuh 13,9%.
Shopee menjadi tulang punggung bagi bisnis Sea Ltd dengan kontribusi hingga 71% terhadap total pendapatan Sea Ltd yang sebesar US$5,98 miliar atau Rp100,34 triliun.
Sementara segmen layanan keuangan digital berkontribusi sebesar US$989 juta, hiburan dan digital sebesar US$653 juta, dan layanan lainnya US$48,4 juta.
Dalam laporan keuangannya, dikutip Selasa (18/11/2025), Manajemen Shopee menyampaikan pertumbuhan pendapatan didorong oleh peningkatan aktivitas pembeli dan transaksi yang tinggi.
“Peningkatan profit tersebut terjadi di kawasan Asia dan Brasil,” tulis manajemen.
Manajemen menambah pertumbuhan juga dipengaruhi oleh keberhasilan perusahaan dalam memonetisasi iklan dengan pendapatan yang tumbuh lebih 70% secara tahunan.
Jumlah pedagang di platform yang menggunakan layanan iklan Shopee naik 25% YoY dengan rerata uang yang mereka habiskan untuk menggunakan layanan tersebut juga meningkat 40%.
Inisiatif kecerdasan buatan (AI) yang didorong perusahaan juga berhasil meningkatkan keterikatan antara pedagang dengan pembeli dengan konversi rate naik 10% YoY.
Manajemen menyampaikan Shopee juga gencar melakukan peningkatan layanan di berbagai negara. Di Indonesia, Shopee menerapkan instant delivery dengan waktu 2 jam lebih cepat dari sebelumnya.
Sementara itu di Taiwan, Shopee melakukan automasi 2.500 loker di toko, yang membuat ongkos per pesanan 30% lebih murah dibandingkan dengan metode konvensional.
Shopee juga bekerja sama dengan YouTube untuk meningkatkan transaksi dengan mendekatkan produk yang mereka miliki pada masing-masing platform. Kerja sama juga dilakukan dengan Facebook, yang membuat proses checkout menjadi lebih mudah.
