Setelah Hampir 2 Minggu, 4 Faktor Ini Akhirnya Membuat Banjir Demak Berangsur Surut

18 February 2024, 23:49

TEMPO.CO, Jakarta – Hampir genap dua minggu ini banjir membekap wilayah Demak, Jawa Tengah. Per Ahad, 18 Februari 2024, banjir sudah berangsur surut dengan ketinggian di wilayah terparah 10-30 sentimeter.Dari semula 35 desa di 8 kecamatan, kini tersisa 25 desa di 3 kecamatan yang masih terendam. Termasuk banjir di jalan raya Jalur Pantura Demak-Kudus yang sempat mencapai tinggi 2,5 meter kii sudah bisa dilalui kendaraan kembali meski dengan kecepatan terbatas. 
  
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memaparkan bahwa surutnya banjir karena empat faktor. Selain kondisi cuaca, keberhasilan tim gabungan dalam menutup tanggul Sungai Wulan yang jebol ditengarai menjadi bagian dari faktor tersebut.”Termasuk upaya penyedotan air yang dioptimalkan hingga hari ini,” kata Muhari. Untuk upaya ini, pompa air bergerak (mobile) didatangkan dari beberapa wilayah seperti Kota Semarang, Kota Solo, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pemalang melalui BPBD, dan pompa milik BBWS Balai Besar Wilayah Sungai, Kementerian PUPR.Upaya lainnya adalah penanganan dengan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), atau yang populer disebut operasi hujan buatan. Timnya melibatkan BNPB, BMKG, BRIN, TNI dan BPBD Provinsi Jawa Tengah.Tim memasukkan bahan semai Natrium Clorida (NaCl) ke pesawat Cessna Caravan untuk Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lanud Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 17 Februari 2024. Operasi hujan buatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penanganan banjir Demak. FOTO/DOK. BNPB Iklan

Mereka berusaha redistribusi curah hujan agar tidak masuk ke wilayah Demak. Dengan demikian, proses perbaikan atau penutupan tanggul dan pengurasan banjir dapat dituntaskan dalam waktu yang tidak terlalu lama.“Ini adalah masalah air, ya. Jadi kalau terjadi hujan yang masif di wilayah hulu, maka seluruh pekerjaan di hilir (pembangunan tanggul dan pompa air) akan semakin berat,” kata Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, dalam keterangan tertulis yang sama.Pilihan Editor: Tak Cukup Minta Maaf, KPU Diharap Umumkan Apa yang Terjadi dengan Sirekap

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi