Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sering Terbangun Jam 4 Pagi? Bisa Jadi gegara Hal Ini

Sering Terbangun Jam 4 Pagi? Bisa Jadi gegara Hal Ini

Jakarta – Banyak orang mendapati diri terbangun sekitar pukul empat pagi tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini tentunyabisa mengganggu kualitas tidur.

Fenomena ini sering menjadi pertanyaan, terutama karena kerap terjadi pada waktu yang sama.

Dikutip dari Independent, Lisa Artis, wakil CEO The Sleep Charity menjelaskan bahwa tidur biasanya menjadi lebih ringan setelah empat hingga lima jam. Dalam fase ini, tubuh lebih rentan terbangun.

Jika waktu tidur dimulai pukul 11 malam, kemungkinan besar terbangun terjadi sekitar pukul 4 pagi. Berbagai faktor dapat memengaruhi kondisi ini, mulai dari hormon hingga kebiasaan sehari-hari. Berikut kebiasaan yang bisa jadi pemicu terbangun di jam 4 pagi.

1. Pengaruh Hormon

Lisa menjelaskan bahwa pola tidur diatur oleh ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh. Dua hormon utama, melatonin dan kortisol, memiliki peran penting dalam siklus tidur-bangun. Melatonin membantu tidur, sedangkan kortisol bertugas membangunkan dan menjaga kesadaran.

“Untuk mencegah terbangun di tengah malam, aktivitas menenangkan seperti membaca, mendengarkan musik lembut, atau teknik relaksasi seperti meditasi dianjurkan sebelum tidur,” menurut Dr Mariyam H Malik dari Pall Mall Medical.

Selain itu, sebaiknya hindari paparan cahaya biru dari perangkat elektronik yang dapat menghambat produksi melatonin. Disarankan untuk menjauhkan ponsel dari tempat tidur atau menggunakan filter cahaya biru.

2. Pengaruh Pola Makan

Dr Malik menyebutkan bahwa konsumsi kafein, alkohol, gula, atau makanan berat dapat mengganggu kualitas tidur. Gula dan karbohidrat olahan, misalnya, dapat memengaruhi kestabilan gula darah yang menyebabkan terbangun di malam hari.

Sebagai alternatif, makanan kaya protein dan magnesium, seperti telur, biji labu, atau cokelat hitam, dapat membantu menjaga tidur lebih nyenyak.

3. Faktor Usia

Seiring bertambahnya usia, tidur cenderung lebih mudah terganggu. Pola tidur berubah akibat penurunan produksi melatonin, gangguan kesehatan, atau pengaruh obat-obatan tertentu.

Pada wanita, perubahan hormonal selama perimenopause juga berdampak pada kualitas tidur. Lisa menyarankan konsumsi makanan kaya fitoestrogen, seperti tahu, edamame, dan brokoli, untuk membantu menyeimbangkan hormon.

4. Pengaruh Stres

Stres menjadi salah satu penyebab utama gangguan tidur. Sebuah survei oleh Bupa menunjukkan bahwa jutaan orang di Inggris sering terbangun sekitar pukul 4:05 pagi karena kekhawatiran, terutama terkait kesehatan.

Untuk mengurangi stres, Dr Malik merekomendasikan membuat jurnal untuk mencatat kekhawatiran sebelum tidur atau melakukan latihan mindfulness agar fokus pada kondisi saat ini.

(suc/suc)