Seorang Wanita AS Diambil Datanya Melalui Aktivitas Internet, Tidak Ada Lagi Privasi Bagi Pengguna Internet

19 March 2024, 16:35

suaramerdeka.com – Wanita yang bekerja pada media Business Insider, membagikan pengalamannya ketika mendapat email dari perusahaan yang seharusnya tidak tahu alamat emailnya. Kelsey Vlamis, ia semula mencari barang pada toko online, Kelsey mengunjungi website perusahaan penjual selama beberapa menit. Setelah cukup, ia menutup halaman tersebut dan melanjutkan aktivitasnya. Sekitar satu jam setelah itu, ia mendapatkan email dari perusahaan yang ia kunjungi websitenya tersebut. Tentu saja ini mengagetkan, bahkan Kelsey tidak memberikan alamat emailnya. Email tersebut berisi ungkapan terimakasih karena telah mampir ke halaman website terkait, lebih lanjut perusahaan tersebut menawarkan diskon atas barang yang Kelsey lihat-lihat sebelumnya. Hal ini membuat heran awalnya dan berubah menjadi kemarahan karena merasa diawasi gerak-geriknya.
Baca Juga: Tak Lama Lagi, Gerhana Bulan Penumbra Bisa Dilihat dari Wilayah Ini di Indonesia, Catat Tanggalnya Seakan perusahaan penjual tahu apa yang sedang dibutuhkan Kelsey, sekaligus tahu alamat rumahnya, karena itu ia datang dan menawarkan diskon.

Atas kejadian itu, Kelsey melalui Business Insider melakukan perbincangan dengan Robb Shavell, co-founder dan CEO dari Abine dan DeleteMe, perusahaan privasi online. “Selama datang di Internet masa depan” jawab Robb. Ia melanjutkan “hal itu tidak hanya terjadi pada anda, itu terjadi pada jutaan orang setiap hari.” Seringkali kita menjelajah internet, dengan rasa anonim, kita merasa aman atas apa yang kita lihat dan kunjungi di browser karena merasa tidak dikenali. Kenyataannya orang-orang dibalik sumber yang kita kunjungi, mereka bisa tahu identitas kita, bukan hanya email, namun tempat tinggal, anggota keluarga, bahkan tipe kendaraan kita. Baca Juga: Rekomendasi Disparekraf DKI, Ini 5 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Selama Ramadhan Robb Shavell pada kasus Kelsey menjelaskan, kejadian di atas kemungkinan besar dilakukan oleh Broker data dan perusahaan penjual yang dikunjungi websitenya. Ketika mengunjungi website, informasi spesifik Kelsey oleh Broker data dikumpulkan, antara lain IP address dan nomor IMEI yang kemudian dilakukan penelusuran dan mencocokkan data. Setelah diproses Broker data meyakini mungkin 90% identitas pengunjung website adalah Kelsey Vlamis beserta identitas dan alamat emailnya. Kemudian Broker akan menawarkan hasil olah data kepada perusahaan terkait, maka tidak tidak heran Kelsey mendapatkan email penawaran diskon. Hal yang Kelsey Vlamis alami tentunya sudah cukup membuat kita lebih was-was dan curiga ketika menjelajahi internet. Bahwa betapa mudahnya bagi pihak-pihak tertentu untuk mengakses informasi pribadi kita.***

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi