Sentil Rehan, Herry IP ‘Ogah’ Fisik Pemain Ganda Campuran Kayak Om-Om

21 September 2023, 0:00

  Bulutangkis.republika.co.id, JAKARTA — Dalam beberapa hari terakhir, pemain ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto menyita perhatian publik karena memiliki fisik yang dinilai terlalu gemuk untuk ukuran atlet bulutangkis. Hal ini pun diakui oleh Kepala Pelatih Ganda Campuran Pelatnas, Herry Iman Pierngadi. “Kita ngomong saja kayak Rehan kan nggak ideal kayak om-om. Jadi kita harus kerja keras, dibenahi. Kita harus fair kalau kurang, kita bilang kurang. Jadi ya itu salah satu sisi fisik dibetulin, dan teknik. Ya tapi kalau jangka waktu pendek ini nggak mungkin fisiknya, waktunya terbatas. Jadi arahnya lebih banyak ke teknik dan latihan-latihan fisik,” kata Herry ditemui di Pelatnas PBSI, Rabu (20/9/2023). Herry mengatakan telah berbicara dengan Rehan bahwa fisiknya terlalu gemuk. Maka itu, makan dan latihannya harus diperhatikan. Tapi dia kembalikan lagi ke pemainnya yang dikasih pengertian. “Kalau anaknya nggak mau, ya susah. Tapi kita kasih pengertian sama dia, pemain-pemain level dunia main gini, nggak bisa ini mah. (Hanya) pemain kelasnya kelas wilayah, kelas daerah ini. Jadi supaya dia paham juga. Kasarnya, Rehan harus malu sama badannya,” kata Herry.

“Saya juga bilang, kamu harus maksa. Saya bilang fisiknya kurang, harus maksa. Kalau abis, harus lebih. Kasih pengertian, biar dia mikir. Kalau sudah selesai, ya selesai nggak akan naik levelnya. Ini kan mau naekin, ya harus maksa. Kalai nggak, ya begitu-begitu saja,” tegas Herry yang telah melatih ganda putra di Pelatnas selama 30 tahun ini. Lalu bagaimana dengan tanggapan Rehan? “Kita nggak usah ngomong positif (tanggapannya apa nggak). Kalau abis, berarti dia mau, tapi kalau cuma setengah-setengah, ya berarti dia nggak mau,” kata Herry. Saat ditanya apakah peraturan selama ini di ganda campuran kurang disiplin, Herry enggan menjawabnya. Herry hanya menambahkan, usai Asian Games 2022 ini, dia akan membuat peraturan-peraturan seperti denda. Menurut dia peraturan ini harus dibiasakan. “Dimulai dari buang sampah. Seperti grip, botol, kan biasanya kita kesandung sama barang-barang kecil, dari kesehariannya. Itu kita kasih tahu pengertiannya. Di luar negeri, kita buang sampah mencari tempat sampah, kalau di sini sembarangan,” kata Herry menegaskan.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi