Sensasi Brownies Sorgum yang Pecah di Mulut

18 February 2024, 6:30

Sorgum(MI/Rifaldi Putra Irianto)

SUDAH cukup lama sorgum didorong sebagai pengganti nasi dan gandum. Serealia dengan biji bulat kecil kecokelatan itu memang memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap dan kaya zat besi.

Dalam rangkaian festival Merayakan Gastronomi Indonesia yang diselenggarakan Pusaka Rasa Nusantara berkolaborasi dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati), diperkenalkan lebih jauh tentang sorgum dan dihidangkan brownies yang diolah dengan bahan dasar tepung sorgum.

“Selama ini kita mungkin mengenal jenis-jenis serealia itu hanya gandum, jagung, dan padi. Sebetulnya serealia itu beragam jenis ada yang namanya sorgum hingga jelai maupun jawawut, dan serealia ini bisa menjadi alternatif lain sebagai pengganti gandum,” ujar Program Manager Agroekosistem Kehati, Puji Sumedi Hanggarawati, dalam acara yang berlangsung pada Kamis (8/2) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Baca juga : Serbakelapa dari Kerajaan Buton

Puji menerangkan sorgum sejatinya telah lama menjadi bahan pangan khas masyarakat NTT sebelum hadirnya beras. Sorgum memiliki kandungan gizi yang jauh lebih baik bagi kesehatan ketimbang gandum. Sejumlah kelebihan sorgum ialah memiliki kadar glukosa yang rendah dan beberapa senyawa fenolik dalam sorgum juga memiliki efek antikanker. Tanin dalam sorgum (yang berkontribusi pada pigmentasi biji-bijian) dapat menghambat enzim yang berkaitan dengan perkembangan kanker payudara.

Selain itu, pati dalam sorgum sulit dicerna tubuh manusia jika dibandingkan dengan biji-bijian lainnya. Karena itu, sorgum dapat membuat perut terasa kenyang lebih lama, tanpa perlu mengasup banyak kalori. Sorgum juga merupakan salah satu sumber serat makanan terbaik, satu porsi sorgum mengandung 48% asupan serat harian yang direkomendasikan. Serat sangat penting untuk fungsi sistem pencernaan.

Ada banyak hidangan yang bisa dihadirkan lewat sorgum. Selain bisa dijadikan tepung dan diolah menjadi ragam hidangan kue, tanaman yang memiliki bentuk seperti gandum itu bisa menjadi hidangan menyerupai nasi hingga bisa diubah menjadi bubur. Baca juga : HUT Ke-50, Sarirasa Group Perkuat Komitmen Lestarikan Kuliner Nusantara

“Sorgum itu prinsipnya adalah sumber karbohidrat. Dia bisa dihidangkan sebagai pengganti nasi, mau dibikin bubur bisa, kalau sudah menjadi tepung dia bisa disajikan dalam ragam hidangan. Sorgum juga macam-macam jenis dan ada yang salah satu jenis yang bisa diolah menjadi gula,” sebutnya.

Tidak hanya ingin memperkenalkan sorgum sebagai bahan makanan, dalam kesempatan itu Puji menghadirkan hidangan brownies berbahan dasar sorgum. Secara kasatmata tidak ada yang berbeda dari brownies berbahan dasar tepung gandum dengan brownies berbahan dasar sorgum. Untuk urusan kelembutan brownies, juga tidak ada beda.

Hanya saja, saat brownies masuk mulut, ada sensasi berbeda yang akan Anda rasakan. Brownies dengan tepung sorgum lebih bertekstur dan terasa pecah di mulut. Brownies dengan tepung gandum terasa legit. Hal itu tidak akan Anda temukan dalam brownies berbahan tepung sorgum. Baca juga : BonApp Indonesia Dorong Digitalisasi UMKM Kuliner

“Tepung sorgum ini mirip tepung beras, jadi tepungnya ‘biar (hancur)’ gitu. Kenapa dia kayak gitu? Karena tepung sorgum itu indeks glikemiknya rendah. Jadi, kalau diolah, dia agak seperti tepung beraslah, tidak bisa melekat,” ujar Puji.

Untuk urusan cita rasa, itu tidak berbeda seperti brownies pada umumnya. Satu hal yang mungkin menjadi pembeda ialah Anda akan merasakan aroma serealia yang biasa Anda temui ketika memakan oatmeal.

Pada kesempatan itu, Puji juga memperkenalkan hidangan bubur kacang hijau yang dicampur dengan serealia yang kerap dijadikan pakan burung, yaitu jawawut. Jawawut ialah jenis serealia berbiji kecil yang berasal dari Afrika dan pernah menjadi makanan pokok masyarakat Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk wilayah di sekitar Asia sebelum budi daya padi diperkenalkan. Baca juga : Rayakan Cinta Bersama Varuna: Pengalaman Valentine yang Tak Terlupakan di Taman Safari Bali

“Yang kita kenal, kan, kadang-kadang hanya gandum, padi, sama jagung. Ternyata sebetulnya serealia itu ada banyak macam. Ada sorgum dan jawawut. Jadi, ini tentunya bisa menjadi alternatif lain untuk masyarakat, apalagi nilai ekspor Indonesia terhadap gandum, misalnya, itu, kan, lumayan tinggi, ya,” tukasnya. (Rif/M-1)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Transportasi