Gresik (beritajatim.com) – Sempat berhenti, pembangunan tanggul parapet Kali Lamong di Desa Jono, Kecamatan Cerme, Gresik, kembali dilanjutkan. Tahun 2025 terdapat anggaran Rp41 miliar yang berasal dari APBN yang akan dilaksanakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk menangani banjir Kali Lamong.
Sebelumnya pada tahun 2021 BBWS telah melaksanakan pembangunan parapet 1,5 kilometer. Kemudian dilanjutkan lagi tahun 2022 dengan panjang 400 meter. Tahun 2024 lalu, parapet kembali dibangun 400 meter.
“Tahun 2025 dianggarkan Rp 41 untuk kelanjutan pembangunan parapet,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik Ubaidillah, Selasa (7/1/2024).
Nantinya lanjut dia, pekerjaan parapet itu dilaksanakan dibagian hilir Kali Lamong. Teknisnya di kawasan tersebut juga dibangun kolam retensi.
“Selain pembangunan tanggul parapet, rencana pembangunan kolam retensi setelah kolam Tambakberas juga ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Masih menurut Ubaidillah, terkait dengan pembangunan kolam retensi. Pemkab Gresik menganggarkan Rp 5 miliar untuk kolam retensi.
“Kali Lamong panjangnya 58 kilometer nantinya akan dibangun 9 kolam. Yakni Empat di antaranya berlokasi di Cerme. Yaitu Tambakberas, Morowudi, dan dua kolam retensi di Desa Iker-iker Geger,” paparnya.
Sisanya kata dia, dibangun di tiga kecamatan. Dua kolam di Sedapurklagen dan Deliksumber, Kecamatan Benjeng, dua kolam di Wotansari dan Banjaragung, Kecamatan Balongpanggang, dan satu kolam di Cermen, Kedamean.
“Semua pembangunan itu masih dilakukan pemetaan. Ini berkaitan dengan keberadaan aset pemerintah daerah. Namun, bisa saja berubah karena menyesuaikan kebutuhan,” katanya.
Seperti diketahui, pembangunan parapet tersebut bertujuan meminimalisir meluapnya Kali Lamong sewaktu musim hujan. Pasalnya, sebelum parapet dibangun luapan Kali Lamong tersebut kerap kali mengganggu aktivitas warga. [dny/ian]