Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melaporkan capaian pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) (MBG) dalam Sidang Kabinet Paripurna memperingati satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Dadan menyampaikan, hingga 20 Oktober 2025 atau satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, program MBG telah menjangkau 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia melalui 12.508 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan.
“Kalau hari ini kami melaporkan ada 12.508 SPPG, dengan jumlah penerima manfaat 36,7 juta orang di 38 provinsi, di 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan,” ujar Dadan di Kompleks Istana Negara.
Dia pun memastikan pelaksanaan program andalan pemerintahan Prabowo-Gibran tersebut masih berjalan sesuai target yang ditetapkan pemerintah.
“Masih on track,” tegas Dadan.
Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa Sidang Kabinet Paripurna kali ini menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan penyelarasan program lintas kementerian dan lembaga dalam mendukung prioritas nasional, termasuk penguatan gizi anak dan ketahanan pangan masyarakat.
“Satu tahun Pak Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka memerintah, saya kira hari ini kita akan mendapat pengarahan-pengarahan terkait capaian itu,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, BGN mengembalikan dana sebesar Rp70 triliun kepada Pemerintah Indonesia karena khawatir tidak mampu terserap maksimal pada tahun ini.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan anggaran, SDM, dan infrastruktur menjadi pondasi dalam memastikan pelaksanaan MBG yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dapat berjalan efektif, merata, dan berkelanjutan.
Dalam hal anggaran, Dadan menuturkan bahwa pemerintah melalui BGN menyiapkan dukungan anggaran dengan dana jumbo untuk memastikan program MBG dapat menjangkau seluruh penerima manfaat.
Dia menyampaikan bahwa di tahun ini, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun serta dana standby senilai Rp100 triliun. Namun, sebagia dari dana tersebut akan dikembalikan kepada pemerintah.
“Dari total tersebut, Rp99 triliun berhasil terserap, sementara Rp70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini,” kata Dadan dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10/2025).
Adapun untuk tahun depan, Dadan mengungkap bahwa BGN akan menerima dana jumbo senilai Rp268 triliun. Di samping itu, pemerintah juga menyiapkan dana cadangan sebesar Rp67 triliun.
Dengan demikian, total dukungan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mencapai Rp335 triliun untuk mendukung pelaksanaan program MBG pada 2026. Dia merincikan bahwa dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang, nantinya BGN akan menyalurkan dana sekitar Rp1,2 triliun setiap hari.
“Bagi kementerian lain, angka itu mungkin setara dengan anggaran satu tahun penuh, tetapi bagi kami di Badan Gizi Nasional, itu adalah kebutuhan satu hari,” imbuhnya.
