SUARAMERDEKA.COM – Sepuluh tahun yang lalu, tanggal 8 Maret 2014, pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang tanpa jejak. Tragedi ini menjadi salah satu misteri terbesar dalam dunia penerbangan. Pesawat MH370 dinyatakan hilang ketika menempuh perjalanan dari Malaysia ke China. Lokasi jatuhnya pesawat itu diduga berada di Samudra Hindia. Baca Juga: Sang Legenda Kreator ‘Dragon Ball’ Akira Toriyama Tutup Usia, Mulai Debut di Usia 23 Tahun Berbagai upaya telah dilakukan, namun para penyelidik masih belum mengetahui secara pasti apa yang terjadi pada pesawat dan 239 penumpangnya.
Melansir dari AP News, pesawat tersebut mengangkut 227 penumpang dari berbagai negara, termasuk 5 anak kecil, serta 12 awak pesawat Beberapa serpihan kecil ditemukan terdampar di pantai, namun tidak ditemukan puing atau mayat. Baca Juga: 41 Daftar Pemeran Pyramid Game dan Sinopsis Episode 5 dan 6, Drakor Anyar yang Sukses Bikin Gregetan Penonton Kronologi hilangnya pesawat MH370 Pesawat tipe Boeing 777 ini menghilang dari radar pengawas udara 39 menit setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pilot mengirimkan panggilan radio terakhir ke Kuala Lumpur, “Selamat malam, Malaysia tiga tujuh nol.” Itu adalah pesan terakhir yang diterima dari Malaysia Airlines MH370. Beberapa menit kemudian, transponder pesawat (sistem komunikasi yang mentransmisikan lokasi pesawat ke pengendali lalu lintas udara) mati. Menurut radar militer, pesawat tersebut sempat berbalik arah dan melintas di atas Laut Andaman sebelum menghilang. Baca Juga: 41 Daftar Pemeran Pyramid Game dan Sinopsis Episode 5 dan 6, Drakor Anyar yang Sukses Bikin Gregetan Penonton Data satelit menunjukkan pesawat terus terbang selama berjam-jam, kemungkinan sampai bahan bakar habis. Banyak teori yang muncul mengenai hilangnya pesawat ini. Mulai dari pembajakan, hilangnya oksigen di kabin, hingga pemadaman listrik. Penyelidik keselamatan Malaysia dalam laporan tahun 2018 menyatakan, mereka tidak mengesampingkan “gangguan yang melanggar hukum”. Pemerintah Malaysia mengatakan bahwa seseorang dengan sengaja memutuskan komunikasi dengan darat dan mengalihkan pesawat. Baca Juga: Layaknya Tom and Jerry Inilah 5 Alasan Ilmiah Mengapa Kucing Sangat Gemar Mengejar Tikus, Unik! Upaya pencarian Upaya pencarian telah dilakukan dengan puluhan kapal dan pesawat dari berbagai negara. Pencarian dimulai di antara Malaysia dan Vietnam di Laut Cina Selatan yang kemudian dilanjutkan di Laut Andaman dan Samudra Hindia. Pencarian bawah laut dipimpin oleh Australia bersama Malaysia dan Tiongkok. Pencarian tersebut merupakan pencarian bawah laut terbesar dan termahal, mencakup sekitar 120.000 kilometer persegi. Kapal-kapal pencari mendeteksi sinyal ultrasonik yang mungkin berasal dari kotak hitam pesawat dan bangkai kapal yang diyakini sebagai kapal dagang abad ke-19, tetapi tidak pernah menemukan pesawat tersebut. Baca Juga: Update Ranking Race to Paris Kualifikasi Olimpiade Terbaru Maret, Saat French Open 2024 Berlangsung Pada bulan Juli 2015, sebuah serpihan yang dikonfirmasi sebagai flaperon dari MH379 ditemukan di Pulau Reunion Prancis, Samudra Hindia bagian barat. Penemuan itu menjadi bukti kuat pertama bahwa MH370 jatuh di Samudra Hindia. Beberapa puing lainnya kemudian ditemukan di pantai timur Afrika. Pencarian dihentikan pada Januari 2017, kemudian diambil alih oleh Ocean Infinity dari AS pada Januari 2018. Baca Juga: Link Live Streaming Badminton Perempat Final French Open 2024 Gratis Hari Ini Lengkap dengan Live Score 2 Court Akan tetapi, pencarian itu berakhir beberapa bulan kemudian tanpa hasil. Pemerintah Malaysia mengatakan pada hari Minggu, (3/3) bahwa mereka mungkin akan melakukan pencarian MH370. Hal itu dikatakan setelah sebuah perusahaan robotika kelautan asal Amerika yang mencoba mencari pesawat tersebut pada 2018 kembali mengusulkan pencarian baru.***
