Satgas RAFI Resmi Ditutup, Segini Konsumsi BBM Saat Musim Mudik 2024

19 April 2024, 19:55

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat ketersediaan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG) hingga gas bumi selama Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2024 dalam kondisi aman dan lancar.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam Konferensi Pers Penutupan Satgas RAFI 2024 di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (19/4/2024).
“Dalam masa Posko RAFI periode 3 April-19 April 2024 kondisi ketersediaan (stok) BBM dan penyaluran BBM secara umum dalam kondisi Aman. BPH Migas dengan Badan Usaha Retail BBM telah menyiagakan sarana dan fasilitas penyaluran BBM,” ungkap Erika saat konferensi pers, Jumat (19/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Secara rinci, PT Pertamina Patra Niaga menyiagakan 115 Terminal BBM, 7.400 SPBU, dan 71 DPPU, serta layanan tambahan berupa SPBU Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, dan Mobil Tangki Standby dan 6 Serambi MyPertamina; PT AKR Corporindo Tbk menyiagakan 108 Penyalur, PT Aneka Pertroindo Raya (BP-AKR) menyiagakan 51 SPBU; PT Exxonmobil Lubricants Indonesia menyiagakan 2.695 Microsite; PT Shell Indonesia Menyiagakan 215 SPBU dan PT Vivo Energy Indonesia (VIVO) menyiagakan 39 SPBU.
Sementara itu, stok dan jumlah ketersediaan (coverage day) BBM selama masa Posko RAFI 2024 aman dengan kondisi cadangan cukup hingga 62 hari.
Dia membeberkan, penyaluran BBM tertinggi secara nasional untuk arus mudik terjadi pada 9 April 2024, dengan kenaikan penyaluran bensin sebesar 44,56% dari penyaluran harian normal.
Sedangkan untuk arus balik terjadi pada 13 April 2024 dengan kenaikan penyaluran bensin 21,63% dari penyaluran normal dan 15 April 2024 dengan kenaikan penyaluran bensin 17,65% dari penyaluran normal.
Adapun penyaluran selama periode Posko RAFI 2024 dibandingkan rata-rata penyaluran normal harian untuk bensin naik sebesar 18,1% dan avtur naik sebesar 10,7%, sedangkan gasoil (Solar) turun sebesar 26,6%.
“Hal yang menjadi perhatian khusus pada bidang BBM selama pelaksanaan posko periode tanggal 03-19 April 2024 adalah berkaitan dengan adanya beberapa gempa di wilayah Indonesia yang berisiko berdampak pada sektor BBM, khususnya penyaluran BBM ke masyarakat,” paparnya.
“Gempa di beberapa wilayah antara lain Morotai Selatan (Pulau Doi) dan Jawa Timur (Pulau Bawean, Tuban), namun gempa tidak menimbulkan dampak pada penyaluran BBM dan stok BBM dalam kondisi aman,” tuturnya.

BPH Migas melaksanakan pemantauan volume stok dan realisasi penyaluran BBM harian, serta melakukan pengawasan lapangan untuk memantau kondisi penyediaan dan pendistribusian BBM di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Bali, Kalimantan Timur, D.I. Aceh, Jambi, NTB, Sulawesi Tenggara, dan Bengkulu.
“Hasil pengawasan yaitu penyaluran BBM aman dan lancar,” tegas Erika.
Sementara untuk sektor LPG, juga aman dengan stok LPG Nasional rata-rata 15,45 hari. Penyaluran LPG selama periode Satgas RAFI 2024 dibandingkan rata-rata penyaluran normal naik 2,81%.
Penyaluran LPG tertinggi selama periode Satgas RAFI 2024 terjadi pada 8 April 2024 yaitu sebesar 33.689 MT atau naik sebesar 18,3% dari penyaluran normal sebesar 28.468 MT.
Di bidang gas bumi, selama Posko Nasional RAFI 2024 berlangsung, secara umum tidak mengalami kendala dan dalam keadaan aman.
Selama periode RAFI 2024, Subholding Gas Pertamina telah berhasil menyalurkan gas bumi kepada lebih dari 3.108 pelanggan komersial dan industri, 1.986 pelanggan kecil, 817.211 pelanggan rumah tangga (jargas), serta pelanggan ketenagalistrikan, termasuk PLN Group dengan mengoptimalkan jaringan dan infrastruktur gas bumi lebih dari 32.343 km.
Selain itu, sebanyak 13 SPBG juga beroperasi, 3 MRU dengan kapasitas sebesar 19.175 liter setara premium, serta 3 LNG terminal yang dikelola oleh PGN dalam kondisi andal dan aman, serta mengaktifkan Posko Satgas di semua area operasi yang dikelola oleh Subholding.
Berikut realisasi volume rata-rata penyaluran gas bumi:
1. Kegiatan usaha niaga gas sebesar 797 BBTUD (naik 0,1% dari proyeksi RAFI 2024);
2. Penyaluran gas ex-LNG sebesar 384 BBTUD (naik 4,1% dari proyeksi RAFI 2024);
3. Pengangkutan gas melalui pipa sebesar 2.392 MMSCFD (naik 0,3% dari proyeksi RAFI 2024);
4. Penyaluran Bahan Bakar Gas (BBG) sebesar 500.194 LSP (naik 11,2% dari proyeksi RAFI 2024);
5. Pengangkutan crude oil sebesar 162.112 barel per hari (bph) (naik 12,1% dari proyeksi RAFI 2024).
“Penyaluran gas tertinggi tanggal 3 April sebesar 902 BBTUD dan terendah tanggal 10 April (H-1) sebesar 599 BBTUD, penyaluran niaga gas pada H0 sebesar 638 BBTUD dan H+1 sebesar 647 BBTUD, perubahan volume penyaluran gas bumi pada periode RAFI ini dimitigasi dengan manajemen linepack untuk optimalisasi penyaluran gas, sehingga energi baik gas bumi dapat dirasakan oleh masyarakat dengan nyaman dan aman,” papar Erika.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Tok! Kuota BBM Pertalite 2024 Dipatok 31,7 Juta KL

(wia)