Sat Set! Heru Kebut Sodetan Ciliwung, Ini Perkembangannya

27 January 2023, 20:30

Jakarta, CNBC Indonesia – Proyek Sodetan Kali Ciliwung yang mati setelah mangkrak 6 tahun ternyata menyimpan banyak pertanyaan dari kalangan warganet (netizen). Namun Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kembali melanjutkan proyek ini dan ditargetkan rampung April 2023 mendatang.
Sodetan Ciliwung memiliki tiga titik utama untuk pusat kontrolnya, inlet, arriving (bak kontrol), dan outlet. Di mana dari inlet ke arriving berjarak sekitar 600 meter, sedangkan dari arriving ke outlet berjarak sekitar 750 meter, dan dari inlet ke outlet berjarak sekitar 1,3 km.
Trase pipa Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) ini melewati pemukiman warga di Kelurahan Cipinang Cempedak, tepatnya di Jalan Otista Raya 3, Cipinang, Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari hasil pantauan CNBC Indonesia, Jumat (27/1/2023) proyek pembangunan sedang berjalan. Akibatnya terjadi perubahan arus jalur di lalu lintas Jalan Otista Raya 3.

Sebelum memasuki wilayah Kelurahan Cipinang Cempedak pun terpasang spanduk berupa informasi untuk menghindari Jalan Otista Raya 3, serta dilarangnya truk dan bus untuk melewati jalan tersebut untuk menghindari penumpukan kendaraan dan terjadi kemacetan lalu lintas.
“Mohon maaf perjalanan Anda terganggu, sedang ada pekerjaan pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT). Hindari Jalan Otista 3. Truk dan Bus dilarang melintas di Jalan Otista 3,” tulis spanduk informasi tersebut.

Foto: Sodetan kali ciliwung arriving (bak kontrol) & inlet, Jumat (27/1/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Sodetan kali ciliwung arriving (bak kontrol) & inlet, Jumat (27/1/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jalan Otista Raya 3 sendiri kondisinya tidak seperti jalan raya besar pada umumnya. Kondisi jalan raya tersebut menyerupai sebuah gang berukuran sedang yang hanya muat untuk dilewati 2 kendaraan roda empat, dua arah.
Karena proyek pembangunan sodetan area arriving (bak kontrol) berada di tengah pemukiman warga, dari jarak 50 meter sebelum dan sesudah proyek tersebut dibuat menjadi kawasan terbatas. Warga yang ingin lewat area tersebut masih diperbolehkan melintas dengan berjalan kaki, namun hanya sekedar lewat saja, tidak diperkenankan untuk berhenti apalagi mengambil foto dan video di area tersebut.
Beralih ke area inlet, proyek pembangunan sodetan ini berada di tepi jalan raya besar, di sisi Jalan Otto Iskandardinata, tepatnya di Kelurahan Bidara Cina. Sebelum dijadikan sebagai area inlet sodetan, dulunya area ini berdiri sebuah POM bensin dan kompleks perumahan Jasa Raharja milik pemerintah.
“Itu yang di inlet dulunya POM bensin. Jadi dulu tuh awalnya warga sini ngiranya itu bakal dialihfungsikan jadi POM bensin busway, gak ada info bakal dijadiin sodetan,” ungkap Martina, salah satu warga Jalan Kebon Nanas Selatan, Jakarta.
Hal senada juga dikatakan Jundan, seorang petugas keamanan pengalihan arus lalu lintas di Jalan Otista 3. “Itu dulu bekas POM bensin, terus diganti rugi. Setelah dibebaskan, lalu diganti rugilah sama Pemerintah atau sama WIKA ya,” ujarnya.

Selain bekas POM bensin, Jundan juga menuturkan kalau dulunya area inlet berdiri kompleks pemukiman milik pemerintah. Usut punya usut ternyata awalnya area inlet juga direncanakan bakal ada penggusuran, namun warga berhasil memenangkan haknya di pengadilan.
“Di wilayah Bidara Cina itu dulu memang mau ada penggusuran, akan tetapi karena adanya gugatan dari masyarakat yang dikuasakan oleh kuasa hukum akhirnya warga itu menang. Jadi warga tidak dipindahkan, tetap di situ. Tapi arah sodetannya itu mengambil jalur ke kiri, tidak jadi lurus. Dibelokkan masuk ke perumahan Jasa Raharja yang punya pemerintah,” kata Jundan.
Beralih ke area outlet sodetan di Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur. Adapun di area outlet ini sudah bersih dari pemukiman penduduk. Kalau dihitung, dari areal inlet ke outlet 1,3 km atau cukup 20 menit berjalan kaki.
Sementara warga yang terdampak dari pembangunan proyek sodetan ini sudah dipindahkan sebagian ke Rumah Susun (Rusun) Cipinang Besar Utara (Cibesut) yang terletak persis di belakang Rutan LP Kelas Satu Cipinang.
“Rumah susunnya di belakang Cipinang. gak semuanya pindah, pokoknya yang punya KTP Jakarta saja yang bisa pindah ke Rusun. (Sistem sewanya) pertama sih katanya 3 bulan pertama gratis, kesananya ya mungkin nggak tahu juga deh. Mungkin kesananya bayar kali, cuman 3 bulan doang katanya,” ungkap pemilik warung di dekat area penggusuran, Rohuna.
Hal serupa juga disampaikan Sugeng, “Beberapa ada yang ke Rusun, ada juga yang ngontrak rumah. Tapi yang banyak ke situ sih (Rusun) yang di belakang penjara Cipinang,” sebutnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Netizen Tanya Sodetan Mangkrak Era Anies? Heru Jawab Ini

(wur/wur)