Bisnis.com, JAKARTA — SAP, perusahaan teknologi asal Jerman, menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 13% pada 2025 dibandingkan dengan 2024.
Sejalan dengan itu, perusahaan melakukan sejumlah terobosan termasuk mengintegrasikan layanan kecerdasan buatan (AI), data, dan aplikasi di Business Suite sehingga eksekutif makin cepat dalam mengambil keputusan.
Dilansir dari laman resmi, Jumat (10/10/2025) SAP mengungkap di tengah kondisi yang dinamis dan penuh ketidakpastian, SAP berharap bisnis komputasi awan (cloud) dapat tumbuh sebesar €21,6 – 21,9 miliar pada 2025, atau naik 26% – 28% dibandingkan.
“Sementara itu pendapatan cloud dan perangkat lunak sebesar €33,1 – 33,6 miliar atau naik 11% hingga 13%,” tulis SAP.
Dalam mengejar pertumbuhan tersebut, SAP melakukan sejumlah terobosan di tengah kondisi yang menantang.
SAP melakukan pembaruan SAP Business Suite, yang menghadirkan integrasi menyeluruh — mulai dari asisten berbasis peran yang digerakkan oleh Joule, hingga kemampuan data cloud lintas platform dan solusi rantai pasok berbasis AI yang mampu merespons disrupsi secara real time.
Mengenai solusi ini, Anggota Dewan Eksekutif SAP SE untuk divisi Produk dan Rekayasa Muhammad Alam menjelaskan SAP Business Suite menyatukan AI, data, dan aplikasi dalam satu pengalaman terintegrasi yang mendorong keputusan lebih cerdas, eksekusi lebih cepat, dan transformasi yang berkelanjutan.
“Di tengah ketidakpastian dan dinamika global, perusahaan membutuhkan lebih dari sekadar kumpulan aplikasi terbaik. Mereka butuh sistem terpadu yang bisa berpikir, beradaptasi, dan bereaksi cepat,” kata Alam.
SAP memperkenalkan evolusi terbaru Joule sebagai inti dari SAP Business Suite. Dengan memanfaatkan data dan aplikasi di seluruh ekosistem SAP, Joule kini menghadirkan asisten digital berbasis peran — dirancang untuk mendampingi pengguna dalam pekerjaan sehari-hari.
Setiap asisten dapat berkoordinasi dengan sejumlah agen AI spesialis untuk menangani tugas tertentu, seperti analisis keuangan, perencanaan SDM, atau pengelolaan rantai pasok, sehingga karyawan dapat fokus pada pengambilan keputusan strategis.
Sebagai contoh, People Manager Assistant dapat bekerja sama dengan People Intelligence Agent untuk mendeteksi anomali kompensasi dan memberikan rekomendasi penyelesaian. Sementara Financial Planning Assistant berkolaborasi dengan Cash Management Agent untuk mengoptimalkan arus kas dan hasil bunga.
Asisten-asisten ini tidak hanya membantu individu, tetapi juga dapat saling berinteraksi lintas fungsi, menciptakan alur kerja kolaboratif yang meningkatkan produktivitas seluruh organisasi.
SAP juga memperkenalkan SAP Business Data Cloud (BDC) Connect, sebuah inovasi yang menghapus hambatan antara data, sistem, dan mitra bisnis.
BDC Connect memungkinkan pertukaran data dua arah secara aman antara SAP dan platform mitra seperti Databricks dan Google Cloud, tanpa perlu duplikasi atau migrasi data yang kompleks.
“Kami ingin menghadirkan pengalaman di mana data mengalir bebas tanpa batas — aman, akurat, dan siap digunakan kapan saja,. Itulah fondasi utama AI yang benar-benar bermanfaat bagi bisnis,” kata Alam.
