Gaza City –
Kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengancam bahwa para sandera mungkin akan terbunuh dan pulang dalam peti mati, jika Israel berupaya membebaskan mereka dengan paksa dan serangan udara terus berlanjut di daerah kantong Palestina itu.
Hamas dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (26/3/2025), menegaskan mereka “melakukan segala hal yang mungkin untuk menjaga agar para tawanan pendudukan tetap hidup, tetapi bombardir acak Zionis (Israel) membahayakan nyawa mereka”.
“Setiap kali pendudukan (Israel) berupaya menyelamatkan para tawanan dengan paksa, mereka akhirnya membawa para tawanan kembali dalam peti mati,” sebut Hamas dalam pernyataannya.
Israel melanjutkan kembali serangan udara yang intens di Jalur Gaza sejak 18 Maret lalu, yang diikuti oleh operasi darat, yang menghancurkan ketenangan yang menyelimuti wilayah tersebut selama gencatan senjata berlangsung sejak pertengahan Januari.
Sejak gempuran Tel Aviv berlanjut pekan lalu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, sedikitnya 830 orang telah tewas.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam pernyataan terbarunya pada Selasa (25/3), memperingatkan bahwa Tel Aviv akan mengambil lebih banyak wilayah di Jalur Gaza dan bertempur sampai Hamas musnah, jika kelompok militan itu terus menolak untuk membebaskan para sandera yang tersisa.
“Jika Hamas tetap keras pendiriannya, maka mereka akan membayar harga yang sangat mahal dan semakin mahal dengan diambil alihnya wilayah (oleh Israel) dan menyingkirkan militan serta infrastruktur teror hingga mereka menyerah sepenuhnya,” tegas Katz dalam sebuah pernyataan video, seperti dilansir Reuters.
Peringatan terbaru itu disampaikan ketika para mediator melanjutkan upaya untuk menyelamatkan kesepakatan gencatan senjata Gaza yang kolaps akibat gempuran Israel, setelah upaya memperbaruinya menghadapi kebuntuan.
Israel menegaskan tidak akan pernah lagi menerima pemerintahan Hamas dan kekuatan militernya di Jalur Gaza, setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pekan lalu, militer Tel Aviv mengumumkan pasukannya memulai operasi darat secara terarah di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan, setelah melanjutkan kembali pengeboman udara di wilayah tersebut.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa tujuan dari operasi militer terbaru Tel Aviv adalah memaksa Hamas dan sekutunya membebaskan para sandera yang tersisa.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini