Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengumumkan bahwa pemerintah akan melaksanakan program makan bergizi gratis mulai 6 Januari 2025. Namun hingga saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyatakan belum menerima petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo mengatakan, jika pihaknya belum menerima juknis terkait program makan bergizi gratis tersebut. “Kami belum tahu pasti seperti apa, masih menunggu juknis dari pusat,” ungkapnya, Sabtu (4/1/2024).
Namun, lanjutnya, dari Badan Gizi Nasional (BGN) jika program pemerintah tersebut masih evaluasi. Ruby menyebut, Pemkot Mojokerto sendiri sudah menyiapkan sekitar 3.500 anak yang terdiri dari siswa jenjang TK, SD, SMP, SMA, stunting, dan ibu hamil.
“Itu nantinya melalui satu catering yang ditunjuk oleh BGN. Kami kemarin pas Zoom dapat penjelasan dari BGN seperti itu. Kami sebelumnya juga sudah jalan uji coba dulu beberapa kali dengan beberapa sekolah. Berdasarkan rencana pemerintah pusat, program ini akan diwakili setiap provinsi,” katanya.
Namun hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui apakah Kota Mojokerto termasuk daerah dipilih menjalankan atau tidak. Sebelumnya dalam program ini, Pemkot Mojokerto menganggarkan Rp10 miliar, namun hanya untuk siswa SD dan SMP saja di Kota Mojokerto.
“Anggaran kami harus melalui E katalog jadi E katalog yang masuk ke katalog ada 30 catering mungkin yang berdekatan kami manfaatkan. Misalnya wilayah Wates ada berapa katering yang menangani SD di sana,” tambahnya. [tin/ian]
