Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Rupiah Terancam Makin Anjlok, Ini Gara-garanya – Page 3

Rupiah Terancam Makin Anjlok, Ini Gara-garanya – Page 3

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada periode 6-10 Januari 2025. Analis menilai penguatan IHSG didorong data ekonomi China dan gerak nilai tukar rupiah pada pekan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (11/1/2025), IHSG terpangkas 1,05 persen ke posisi 7.088,86 dari pekan lalu di posisi 7.164,42.

Kapitalisasi pasar bursa turun 0,34 persen menjadi Rp 12.403 triliun dari pekan lalu Rp 12.445 triliun. Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa anjlok 10,45 persen menjadi Rp 8,72 triliun dari Rp 9,74 triliun pada pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian bursa terpangaks 17,37 persen menjadi 17,66 miliar lembar saham dari pekan sebelumnya 21,38 miliar saham.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa menguat 0,89 persen menjadi 1,04 juta kali transaksi dari 1,03 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Investor asing menjual saham mencapai Rp 2,11 triliun pada pekan ini. Aksi jual ini lebih besar dari pekan lalu yang mencapai Rp 256,38 miliar.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah 1,05 persen didorong sejumlah faktor. Pertama, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung tertekan. Hal itu diperkirakan respons atas pelaku pasar yang cenderung wait and see di tengah risalah bank sentral AS atau the Federal Reserve (the fed) akan perlambatan pemangkasan suku bunga.

Kedua, rilis data Jolts Jobs Openings yang menunjukkan ada peningkatan pekerjaan, tetapi di sisi lain pelaku pasar juga menantikan data nonfarm payrolls (NFP) yang akan rilis pekan ini.