Jakarta, Beritasatu.com – Gunung Merapi sudah berulang kali erupsi atau meletus sejak berabad lalu. Aktivitas gunung api setinggi 2.968 MDPL yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini masih tinggi. Statusnya sekarang siaga atau level III.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan sepanjang Rabu (25/12/2024), Gunung Merapi memuntahkan 16 kali guguran lava ke arah Sungai Bebeng dan Krasak dengan jarak luncur 1.800 meter.
Gunung Merapi juga mengalami 119 gempa hybrid, 22 gempa vulkanik dangkal, dan dua gempa tektonik jauh. Aktivitas ini mengindikasikan suplai magma masih berlangsung dan berpotensi memicu awan panas guguran.
Berikut Riwayat Meletusnya Gunung Merapi:
Gunung Merapi tercatat sudah meletus sekitar 33 kali dalam periode 3.000 hingga 250 tahun lalu. Tujuh di antaranya letusan besar. Dari data tersebut menunjukkan bahwa letusan besar terjadi sekali dalam 150 sampai 500 tahun.
Abad 19
Gunung Merapi tercatat sudah puluhan kali meletus sejak 1768. Di antaranya pada 1768, 1822, 1849, dan 1872. Letusan pada 4 Agustus 1972 dilaporkan menewaskan hingga 3.000 orang.
Abad 20
Pada abad 20, frekuensi letusan Gunung Merapi lebih sering dibandingkan sebelumnya.
Dikutip dari laman Museum Gunung Api, selama abad 20, Merapi sedikitnya mengalami 28 kali letusan. Paling dahsyat terjadi pada 1931, setelah tiga perempat abad tidak pernah terjadi erupsi besar.
Letusan Merapi pada tahun itu diperkirakan menewaskan hingga 1.370 orang dan menghancurkan belasan desa.
Sebelum 1930, awan panas letusan Gunung Merapi sering mengarah ke barat dan barat laut. Namun, setelah 1930 sampai 2000-an, letusannya dominan ke arah barat daya.
1954
Gunung Merapi pernah Meletus pada 1954 menewaskan lebih 60 orang.
Aktivitas Gunung Merapi. – (Beritasatu.com/Chandra Adi Nurwidya)
1961
Letusan Gunung Merapi pada 8 Mei 1961 membuat Sleman dan sekitarnya gelap akibat tertutup abu vulkanik. Lebih 100 rumah rusak dan enam orang tewas.
1994
Gunung Merapi meletus lagi pada 22 November 1994 yang menewaskan sekitar 60 orang, dan lebih 20 orang luka-luka.
1998
Pada 19 Juli 1998, Gunung Merapi mengalami letusan cukup besar, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.
2001-2006
Gunung Merapi pernah erupsi pada 2001 dan 2003. Namun, tidak ada korban jiwa. Baru pada 2006, letusannya menewaskan dua orang.
2010
Rangkaian letusan Gunung Merapi pada akhir Oktober hingga awal November 2010 tercatat sebagai yang terburuk sejak 1872. Sekitar 386 orang tewas dalam bencana itu. Paling menyedot perhatian adalah gugurnya Mbah Maridjan, sang juru kunci Gunung Merapi.