Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo mengesahkan peresmian Bursa Karbon Indonesia pada 26 September 2023 sebagai langkah konkret Indonesia untuk memerangi perubahan iklim yang kian terasa.
Ketua Umum APLSI, Arthur Simatupang memastikan dukungan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) terhadap perdagangan karbon secara terbuka di Indonesia. Langkah menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk memperluas pengembangan usaha sektor energi yang rendah karbon dan ramah lingkungan.
Sementara menyebutkan perdagangan bursa karbon sebagai instrumen yang bisa mendukung target Net Zero Emission 2060. Meski demikian ada konsekuensi yang harus diperhitungkan pemerintah yakni terkait Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Listrik yang berpotensi menambah beban operasional.
Seperti apa dampak perdagangan karbon ke BPP Listrik? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI), Arthur Simatupang dan Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 03/10/2023)
Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini
