Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Respons Tarif Impor Amerika, Indonesia dan Jepang Tempuh Negosiasi dengan AS

Respons Tarif Impor Amerika, Indonesia dan Jepang Tempuh Negosiasi dengan AS

PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan takkan membalas tarif impor Amerika. Presiden AS Donald Trump menetapkannya pada pekan kemarin.

Airlangga mengutarakan Pemerintah Indonesia akan menempuh jalur negosiasi. Sejumlah tawaran telah dipersiapkan untuk diajukan kepada negara adidaya tersebut.

Tawaran tersebut mencakup 4 hal. Yaitu. revitalisasi perjanjian kerja sama melalui Investment Framework Agreement, proposal deregulasi Non-Tariff Measures. meningkatkan impor dan investasi dari AS lewat pembelian migas, dan insentif fiskal dan non-fiskal. 

Sebelum bernegosiasi dengan AS, Indonesia akan menghadiri pertemuan ASEAN pekan depan dahulu. Pertemuan yang akan berlangsung tanggal 10 April ini bertujuan menyamakan pandangan terkait kebijakan tarif tersebut. 

Ketua Umum KADIN Anindya Novyan Bakrie yakin Pemerintah AS bersedia bernegosiasi. Sebabnya, ada sejumlah hal yang dimiliki oleh Indonesia.

Hal ini mencakup posisi geopolitik, posisi geoekonomi, anggota APEC, negara berpenduduk Muslim terbesar, dan pemimpin organisasi nonblok. Ia pun menilai penetapan tarif ini masih bisa dinegosiasikan.

Jepang Tempuh Langkah yang Sama

Sementara itu, Jepang menempuh langkah yang sama. PM Jepang Shigeru Ishiba menegaskan Jepang takkan membalasnya, melainkan akan menempuh jalur negosiasi.

Hal ini disampaikannya pada Hari Sabtu 5 April 2025. Ishiba pun berjanji akan berupaya agar tarif AS tidak berdampak buruk terhadap perekonomian Jepang. Khususnya terhadap sektor usaha kecil.

Ishiba pun merespons pernyataan Trump, yang menyebut negaranya diperas mitra dagang, dengan pernyataan Jepang tak merugikan perdagangan AS. Ia pun menegaskan siap terbang ke AS untuk bernegosiasi.

China Membalas

Sementara itu, China secara tegas membalas kebijakan tersebut. Barang asal AS yang masuk dikenakan tarif 35%. Sebelumnya, Trump menetapkan tarif 54% untuk produk asal Negeri Tirai Bambu ini.

China pun melaporkan AS ke organisasi perdagangan dunia WTO. Kebijakan tarif impor Amerika dinilai menyalahi aturan perdagangan internasional.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Merangkum Semua Peristiwa