Respons Menko Polhukam Hadi Tjahjanto soal Insiden Ledakan di Polda Jatim

5 March 2024, 18:27

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam Hadi Tjahjanto angkat bicara soal insiden ledakan yang terjadi di kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Kepolisian Daerah Jatim (Polda Jatim), di Jalan Gresik Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 4 Maret 2024 kemarin.Hadi menilai perlu adanya perbaikan gudang peledak Polda Jatim demi meningkatkan aspek keamanan dalam menyimpan peledak.”Mungkin kita perlu perbaiki gudang. Disampaikan oleh Pak Kapolda,” kata Hadi saat ditemui di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 5 Maret 2024.Aspek keamanan itu juga diperlukan untuk melindungi personel Polda yang sedang bertugas di sekitar gudang.Namun Hadi enggan memberikan koreksi lebih terkait perbaikan gudang. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolda Jatim untuk melakukan perbaikan.Adapun ledakan terjadi di kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim, di Jalan Gresik Surabaya, pada Senin, 4 Maret 2024 pukul 10.19 WIB.Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto sebelumnya mengatakan ledakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.”Jadi kebetulan Jibom Gegana Polda Jatim ini kita belum memiliki gudang yang standar, jadi sisa-sisa bahan peledak itu disimpan di sebelah kantornya dan Gegana pagi tadi meledak,” kata Kapolda Imam kepada wartawan di Surabaya, Senin, 4 Maret 2024.Menurut Imam, mekanisme penyimpanan bahan peledak di gudang yang berlokasi di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob, di Surabaya, sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).”Tadi beberapa bagian-bagian peledak itu sudah kami simpan sesuai dengan ketentuan,” kata Imam. Kendati demikian, Polda Jawa Timur memastikan mengevaluasi soal kelayakan gudang penyimpanan bahan peledak untuk mencegah terulangnya kejadian ledakan di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob.Apalagi, katanya, bangunan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan peledak sudah didirikan sejak tahun 1951. Usia tempat penyimpanan disebutnya juga sudah uzur.”Kami perbaiki yang lebih memenuhi standar penyimpanan bahan peledak,” ujarnya.Tak hanya itu, lanjut Imam, evaluasi juga meliputi titik teraman penempatan lokasi penyimpanan bahan peledak, sehingga meminimalisasi dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat.”Insyaallah, kami upayakan ada tempat lain yang lebih, jangkauan lebih aman dari pemukiman, kami usahakan yang lebih baik,” katanya.Iklan

Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut penyebab ledakan itu masih diusut oleh tim yang dibentuk oleh Kapolda.”Terkait kasus (ledakan) tersebut sudah disampaikan Kapolda dan segera membentuk tim. Tentunya tim masih bekerja dan secara perkembangan lebih lanjut akan disampaikan oleh Polda Jatim,” kata Trunoyudo, Senin, 4 Maret 2024.Terkait kemungkinan Mabes Polri menurunkan tim untuk ikut serta menyelidik, Trunoyudo memastikan tim masih bekerja, dan Polda Jatim dinilai memiliki cukup sumber daya untuk mengusut kasus tersebut.Selanjutnya: 10 personel kepolisian terluka

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi