Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Respons Bos Telkomsel soal Rencana Lelang 700 MHz

Respons Bos Telkomsel soal Rencana Lelang 700 MHz

Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) angkat bicara mengenai rencana lelang spektrum frekuensi 700 MHz, 2,6 GHz dan 26 GH z pada tahun ini. 

Direktur Utama Telkomsel Nugroho menyambut baik mengenai rencana lelang spektrum frekuensi yang akan digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital. Perusahaan terus menyiapkan diri untuk terlibat dalam lelang tersebut. 

Dia berharap penggelaran seleksi spektrum turut mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Selain itu, Nugroho juga mengusulkan lelang digelar secara bertahap, tidak 3 frekuensi sekaligus dalam satu waktu. 

“Sebaiknya satu-satu [lelang spektrumnya] agar cost-nya terjaga,” kata Nugroho kepada Bisnis, Rabu (15/1/2025). 

Sekadar informasi, Komdigi terakhir kali menggelar lelang frekuensi pada 2021. Saat itu, Komdigi melelang spektrum bekas PT Indosat Tbk. (ISAT) sebesar 2×5 MHz satu blok.Telkomsel selaku pemenang membayar Rp605 miliar selama 10 tahun, dan sekitar Rp1,8 triliun untuk tahun pertama. 

Sementara itu pada tahun ini spektrum yang tersedia ada 3 yaitu 700 MHz, 2,6 GHz dan 26 GHz. 

Pada frekeusni 700 MHz terdapat pita frekuensi kosong selebar 112 MHz, dari jumlah tersebut yang akan dilelang untuk seluler sebesar 90 MHz. Frekuensi 700 MHz masuk dalam kategori low band yang berarti memiliki cakupan yang luas.  

Sementara itu untuk 2,6 GHz digunakan oleh satelit penyiaran dan akan selesai pada akhir 2024. Ada bandwidth sebesar 150 MHz pada rentang 2.520-2.670 MHz yang dapat digunakan untuk seluler.  2,6 GHz masuk dalam kategori pita frekuensi mid-band yang memiliki keunggulan cakupan luas dan kapasitas besar.

Terakhir, pita frekuensi 26 GHz yang memiliki karakteristik dapat menampung kapasitas dengan jumlah besar. Frekuensi yang dapat digunakan di pita ini ada lebih dari 1.000 MHz.  

Pada pemberitaan September 2024, Komdigi berencana menggelar lelang ketiga frekuensi tersebut secara bersamaan dalam satu waktu. 

Nugroho berharap lelang 2,6 GHz dapat didahulukan karena secara ekosistem global, perangkat yang menggunakan frekuensi tersebut cukup banyak, khususnya perangkat 5G. 

Sebelumnya, Telkomsel mencatatkan pertumbuhan trafik data 17,95% pada momen natal dan tahun baru 2024/2025 dibandingkan dengan hari bisa atau naik 19,50% jika dibandingkan periode NARU sebelumnya. Perluasan jaringan 5G di Jabodetabek berkontribusi dalam menjaga kualitas jaringan. 

Selain menggelar 5G secara masif dengan menambah ratusan titik 5G baru di Jakarta dan sekitarnya, Telkomsel juga menyediakan 46 BTS COMBAT,  271 BTS 4G baru, hingga meningkatkan kapasitas  178 BTS 4G/LTE untuk menjaga keandalan layanan. 

Saat ini Telkomsel mengoperasikan lebih dari  269.000 BTS  4G/LTE yang mencakup hingga 97% wilayah populasi Indonesia, serta mengoperasikan lebih dari 1.400 BTS 5G yang tersebar di lebih dari 56 kota/kabupaten.