Jakarta – Resolusi 2025 sudah dicanangkan, hidup lebih sehat mungkin salah satu di antaranya. Berapa banyak sih yang nantinya bakal tetap konsisten menerapkannya sepanjang tahun?
Seperti yang sudah-sudah, semangat untuk menjalankan resolusi sehat tahun baru biasanya menggebu-gebu di beberapa pekan pertama. Seiring berjalannya waktu, semangat mengendur dan mungkin hilang tak berbekas dalam beberapa bulan berikutnya.
Sebuah riset tahun 2023 oleh Forbes Health menunjukkan bahwa sebagian besar resolusi tahun baru sudah macet kurang dari 4 bulan pertama. Kurang dari 10 persen mengaku gagal dalam sebulan, 21,9 persen dalam 2 bulan, 22,2 persen dalam 3 bulan, dan 13,1 persen dalam 4 bulan.
Riset lain di Columbia University menyebut, hanya sekitar 25 persen orang Amerika Serikat yang benar-benar masih berkomitmen menjalankan resolusi tahun baru setelah 30 hari berlalu. Dari angka tersebut, hanya 10 persen yang akhirnya berhasil mencapai target.
Kenapa sering sekali gagal? Penasihat dan pembicara di perusahaan konsultasi Crucial Learning, Justin Hale, menyebut kesalahan utama yang sering dilakukan adalah tidak membuatnya jadi kebiasaan. Suatu kebiasaan, tidak membutuhkan seseorang untuk berpikir agar hal itu dilakukan.
“Membentuk kebiasaan baru di tahun yang baru itu bukan hanya soal niat, tapi lebih tentang punya rencana yang tepat untuk membuat perilaku yang baru tersebut sebagai kebiasaan,” katanya, dikutip dari CBS News.
Salah satu cara membuat resolusi lebih mudah adalah menjadikannya lebih spesifik dan terukur. Alih-alih menargetkan ingin lebih sering lari, lebih baik menentukan akan lari 30 menit setiap hari.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah membuat target yang lebih realistis. Terlalu banyak target hanya akan membuat seseorang merasa bersalah ketika banyak di antaranya tidak bisa dijalankan.
(up/up)