Resolusi Diet 2025 Tak Tercapai? Dokter Gizi Ungkap Kesalahan yang Sering Dilakukan

Resolusi Diet 2025 Tak Tercapai? Dokter Gizi Ungkap Kesalahan yang Sering Dilakukan

Jakarta

Di setiap momen pergantian tahun, resolusi diet kerap diikrarkan dengan target tertentu. Mulai dari ingin menurunkan berat badan, hidup lebih sehat, hingga tampil lebih bugar.

Namun, realitanya, banyak resolusi diet yang justru gagal hanya dalam hitungan minggu. Apa sebenarnya kesalahan paling umum yang membuat diet sering gagal di tengah jalan?

Spesialis gizi dr Nathania Sutisna, SpGK mengatakan kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh mereka yang diet dan gagal adalah konsistensi. Hal ini karena metode diet yang dipilih biasanya tidak sesuai dengan kemampuan diri.

“Makannya saya selalu menyarankan ke semua orang itu, bahkan yang sehat juga ya kalau mau menjalankan diet yang sehat itu, yang penting satu doable, jadi yang harus bisa dilakukan,” ucap dr Nathania kepada detikcom, di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, Selasa(16/12/2025).

Diet FOMO atau Ikut-ikutan

Selain itu kesalahan klasik yang sering dialami adalah mengikuti pola diet yang berhasil pada orang lain, tanpa mempertimbangkan kecocokan dengan diri sendiri.

“Misalnya temen saya bagus Dok bisa berhasil dengan diet A, tapi itu tidak cocok dengan saya, biasanya cuman bertahan dua minggu saja,” kata dr Nathania.

“Habis itu dia menyerah karena dia nggak menikmati dengan diet itu, akhirnya dia berat badannya naik lagi. Bahkan lebih tinggi dari berat badan awal. Jadi kuncinya itu konsisten sebetulnya,” sambungnya.

Tips Dokter Agar Diet Berhasil

Sebagai tenaga medis, dr Nathania selalu mencoba mengerti risiko, gaya hidup, hingga kemampuan dari pasiennya sebelum memilih metode diet tertentu hingga ditemukan solusi yang tepat.

“Mampu nggak melakukan diet ini? Kalau mampu, akan dicoba dulu. Dua minggu kemudian dievaluasi, cocok atau tidak.” ujarnya.

Evaluasi menjadi bagian penting dari proses diet. Jika ternyata ada hal yang kurang cocok, perlu adanya penyesuaian atau mengganti dengan metode yang lebih sesuai.

“Jangan takut dengan perubahan, yang penting tetap dijalani sebagai diet sehat,” katanya.

Pendekatan dari dr Nathania menekankan pentingnya memilih pola diet yang realistis dan sesuai dengan kemampuan serta kondisi tubuh agar dapat dijalani dalam jangka panjang, disertai evaluasi sejak dua minggu pertama untuk menilai kecocokannya.

Jika metode yang dijalani terasa tidak sesuai, penyesuaian perlu dilakukan dan tidak boleh dianggap sebagai kegagalan. Menurutnya, kunci keberhasilan diet terletak pada konsistensi, bukan hasil instan, serta pendekatan yang personal karena tidak ada satu pola diet yang cocok untuk semua orang.

Halaman 2 dari 2

Simak Video “Video: Cara Hitung Berat Badan Ideal Kucing”
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/up)