Jakarta –
Program makan bergizi gratis (MBG) bakal dilakukan secara nasional mulai Januari 2025. Ada kekhawatiran terkait pasokan menu MBG terkendala, tidak hanya soal distribusi melainkan ketersediaan pangan. Salah satunya dalam pemberian susu.
Ikeu Tanziha, Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional menyebut tantangan ketersediaan susu memang akan dihadapi. Terlebih, bila sasaran pemberian susu pada seluruh anak di Indonesia dilakukan setiap hari.
Demi mengantisipasi harga yang meningkat karena tingginya permintaan, pemerintah melakukan impor tepung susu dan kurang lebih dua juta sapi.
“Oleh karena itu sementara ini memang kita masih memikirkan apakah susu akan diberikan setiap hari, atau dua hari sekali, dengan keterbatasan peternak susu,” bebernya.
Ia menyoroti pasokan susu di Indonesia saat ini hanya cukup bila diberikan dalam program MBG seminggu sekali. “Kalau terus-terusan setiap hari tidak cukup, oleh karena itu kita melakukan impor. Impor sementara tepung susu, karena kan tidak mungkin impor fresh milk,” lanjut dia.
Impor tepung susu untuk menyiasati kekurangan pasokan yang mungkin terjadi selama MBG berjalan, sambil menunggu sapi impor yang bisa menghasilkan produk susu ‘fresh milk’ untuk anak-anak.
Targetnya, pemberian 100 persen fresh milk dalam program makan bergizi gratis bisa dilakukan selambatnya dalam 5 tahun mendatang.
(naf/kna)